Giliran Dosen, Karyawan, dan Wali Mahasiswi Datangi Dewan

Giliran Dosen, Karyawan, dan Wali Mahasiswi Datangi Dewan

\"rombnganKOTA MANNA, BE - Jika Senin lalu ratusan mahasiswi Akbid Manna yang mendatangi DPRD BS, menuntut agar pihak Yayasan Sekundang membatalkan surat keputusan pemecatan Direktur Akbid Yusmei Gianti MPd dan 3 dosen senior lainnya, maka kemarin giliran dosen, karyawan, dan wali mahisiswi Akbid mendatangi DPRD BS. Hal ini mereka lakukan mengingat tuntutan mahasiswi kemarin belum mendapat respon positif dari Pemkab dan DPRD BS. Mereka menilai jika pihak yayasan telah berbuat arogan serta diduga adanya dukungan dari Bupati untuk memecat para dosen. \"Kami bukan tidak mau dipecat dari jabatan kami, namun kalau mau memecat harus sesuai prosedur yang berlaku. Bukankah kami dulu diangkat dengan baik-baik jadi dihentikan pun dengan baik-baik,\" kata ujar mantan Direktur Akbid, Yusmei Gianti  MPd mewakili para dosen kemarin. Beberapa orang wali mahasiswi yang tidak mau disebutkan namanya, juga sangat menyayangkan sika arogansi pengurusa Yayasan Sekundang. Para orang tua mahasiswi ini juga menilai, sejak Akbid dikelola oleh pengurus Yayasan Sekundang saat ini, menyebabkan Akbid bergejolak. Padahal semenjak berdiri, Akbid yang berada di bawah naungan Yayasan Sekundang tidak pernah ada masalah. Namun saat ini pihak pengurus yayasan telah terlalu jauh ikut campur dalam pengelolaan Akbid, sehingga membuat kondisi internal Akbid tidak kondusif. Untuk itu para orang tua mahasiswi ini meminta agar Pemda BS ataupun pembina yayasan dapat memecat pengurus yayasan saat ini. Tidak hanya itu para orang tua ini juga meminta aparat penegak hukum baik itu kepolisian maupun  kejaksaaan untuk dapat menyelidiki dugaan kebocoran dana Akbid yang dilakukan oleh pengurus yayasan. \"Kami selaku orang tua ikut prihatin atas kisruh di Akbid ini. Sebelumnya Akbid ini sudah banyak mencetak tenaga kebidanan di bawah pengurus yayasan sebelummya, tanpa ada masalah. Namun setelah di bawah kendali pengurus saat ini, Akbid terancam hancur. Jadi kami minta agar pengurus saat ini dipecat dan aparat penegak hukum dapat mengusut dana Akbid,\" harap perwakilan wali mahasiswi saat mendatangi DPRD BS kemarin. Sementara itu, anggota DPRD BS, Faizal Mardianto SH mengungkapkan kekecewaannya terhadap Yayasan Sekundang dan Bupati BS. Pasalnya dengan adanya sikap ngotot pihak yayasan yang memecat direktur dan dosen Akbid telah menyebabkan aktivitas di Akbid lumpuh. Akibatnya lembaga pendidikan yang dibanggakan oleh masyarakat BS ini terancam tutup. Untuk itu Faizal mewacanakan untuk melakukan mosi tidak percaya terhadap Bupati serta menjalankan hak angket atau interpelasi atas sikap Bupati yang seakan membela pihak Yayasan Akbid. \"Saya menaruh curiga, ada apa Bupati ngotot mendukung kebijaksanaan Yayasan memecat dosen dan Direktur AkbidP padahal  kinerja Direktur dan para dosen itu sangat baik. “Kalau sikap ngotot membela yayasan itu tetap dipertahankan oleh Bupati, dikhawatirkan Akbid akan hancur,\" terangnya. Sementara Ketua DPRD BS, Susman Hadi SP MM dalam pertemuan kemarin, berjanji akan secepatnya mencari solusi terbaik untuk menghentikan masalah di Akbid. Dalam waktu dekat Susman akan menggelar pertemuan dengan semua pembina Akbid. Bahkan dirinya pun mewacanakan untuk melakukan mosi tidak percaya kepada bupati jika Bupati tidak mengabulkan permohoan para mahasiswi dan dosen serta orang tua mahasiswi. \"Kami mendukung kegiatan para dosen dan mahasiswi Akbid, jika Bupati tetap ngotot pada pendiriannya dengan mendukung pihak Yayasan, bukan tidak mungkin kami akan mengambil sikap mosi tidak percaya,\" terangnya. Disisi lain, sesuai jadwal yang sudah direncanakan, kemarin pihak Yayasan Akbid menggelar serah terima jabatan Direktur Akbid baru yakni Nur Azmi BSc meskipun Direktur yang lama Yusmei Gianti MPd tidak hadir. Acara itu dihadiri oleh Bupati BS di Sekretariat Yayasan Sekudang Setungguan sekitar pukul 12.00 WIB. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: