Gontong Royong Memudar

Gontong Royong Memudar

Budaya gontong royong mendirikan atar-atar (tarup) menghadapi pesta pernikahan atau acara sejenis di beberapa dearah Kabupaten Kaur sampai saat ini mulai memudar. Salah satu penyebabnya banyaknya penyewaan tenda yang lebih praktis yang tersedia. Sehingga bila beberapa tahun yang lalu warga masih gontong royong mendirikan tarup saat ini sudah jarang sekali dilakukan. Kondisi ini bukan hanya terjadi di Kota Bintuahn saja, namun hampir merata disejumlah kecamatan kecamatan lain diwilayah kabupaten Kaur. Meski demikian pendirian tarup menghadapi hajatan masih berlaku disejumlah daerah pelosok yang jauh dari lokasi penyewaan tenda. \"Di tempat kami tidak menggunakan tenda sewaan warga selalu gontong royong saat mendirikan tarub. Biasanya dua hari sebelum pesat dimulai tarub sudah disiapkan peralatannya dan sehari sebelum pesta pernikahan dilangsungkan tarub sudah didirikan,\" kata  kades Tanjung aur kecamatan Maje Tusiran, kemarin. Dikatakanya, walaupun saat ini sebagian desa sudah menggunakan tenda permanen yang sengaja disewa dari tempat penyewaan tenda. Sehingga untuk tarup tradisonal sudah tidak pakai lagi, namun desa Tanjung Aur masig tetap bertahan tarup tersebut. \"Memang pertimbangan lantaran sudah lebih praktis warga memilih menyewa, mudah dipasang dan mudah dibongkar, sementara tidak merepotkan warga. Namun demikian budaya mendirikan tarub ini masih melekat disejumlah warga daerah pedalaman mereka gontong royong medirikan tarub sebelum pernikana dimulai,\" jelasnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: