Kemenag Bantah Eksodus

Kemenag Bantah Eksodus

MENINGGALNYA Amirudin Bin Datuk Amir  dalam perjalanan pulang dari Jeddah ke Bandara  Internasional Minangkabau, dan dimakamkan di Padang Sumatera Barat, memang menimbulkan tanda tanya dan diduga masih adanya eksodus.   Namun tudingan eksodus itu dibantah  Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, H Suardi Abbas, SH MH.  \"Dia itukan tinggal di Bengkulu bersama anak-anaknya di Purwodadi, Bengkulu Utara,  jadi bukan eksodus lah,\" kata mantan Kemenag Kaur dan Seluma itu. Jika ia mendaftar dan memiliki bukti  KTP serta  masuk dalam kartu keluarga anaknya, apakah itu dikatakan eksodus?  Almarhum kata Suardi, memang asli dari Padang, Sumbar, dan keluarga besarnya berada di sana. Namun secara kelengkapan administrasi  haji, apa yang dilakukannya telah sesuai dengan  aturan. Dugaan  haji eksodus  akan dilegalkan jika nanti    embarkasi haji antara Bengkulu sudah berubah  status menjadi  embarkasi penuh, saat ini Bengkulu  baru mendapatkan kuota 1.614 kursi, jika menjadi  embarkasi penuh maka  Bengkulu diprediksi akan mendapatkan kuota lebih dari 2 ribu kursi.   Nah, untuk memenuhi kursi itu yang saat ini belum  tercukupi maka akan bekerjasama dengan pemkab lubuk linggau, muarabo jambi,  dan  provinsi lainya. Sehingga tudingan-tudingan eksodus itu akan luruh dengan sendirinya. Diketahui, jumlah waithing list di  provinsi Bengkulu lebih menembus angka 12 ribu, dan jika saat ini jamaah haji mendaftar, maka pemberangkatan  bisa dilakukan hingga 10 tahun yang akan datang. Sementara itu Kepala Kemenag Bengkulu Utara,  Bustasar  menegaskan, meninggalnya Amirudin  tidak ada  kaitanya dengan dugaan eksodus.   Ia sendiri (Amirudin) memiliki keluarga dan mendaftar dengan menggunakan KK serta KTP  dari pemkab setempat, \" Saya punya bukti kalau  dia itu bukan eksodus,  jikapun harus dimakamkan di padang, itu hak dan permintaan dari keluarga disana, \" tukasnya. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: