Tren Infeksi Baru HIV di Usia Muda

Tren Infeksi Baru HIV di Usia Muda

JAKARTA - Tren infeksi baru HIV semakin mengkhawatirkan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan pada periode April-Juni 2013 sebagaian besar infeksi HIV pada kelompok usia 25-49 tahun (70,7 persen). Kondisi ini membuat Kemenkes meningkatkan sistem sosialisasi pencegahan. Tren infeksi HIV tadi juga diperparah temuan baru kasus AIDS baru. Sebagaian besar kasus baru penyakit AIDS ditemukan pada pasien berumur antara 30-39 tahun. Kemenkese bersama Indonesia AIDS Coalition (IAC) membuat website pencegahan penularan HIV dan menyasar golongan muda. Website khusus tentang HIV dan AIDS itu adalah www.aidsdigital.net

Kepala Pusat Promosi Kesehatan (Kapus Promkes) Kemenkes Lily S. Sulistyowati menuturkan, tren penularan HIV itu sudah diprediksi dalam riset kesehatan dasar (Riskesdas) Kemenkes 2010 lalu. Dalam riset itu, diketahui bahwa secara nasional baru 11,4 persen penduduk umur 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan benar tentang HIV dan AIDS.

\"Dari kelompok tadi, jumlah pemuda yang belum memiliki pengetahuan tentang HIV dan AIDS sangat besar,\" tandasnya di Jakarta Senin (28/10). Sehingga dari tahun ke tahun, temuan kasus infeksi baru HIV dan penyakit AIDS ada di kalangan pemuda atau remaja.

Lily berharap sosialisasi HIV dan AIDS melalui website ini bisa efektif mengedukasi masyarakat untuk kelompok usia muda. Sebelumnya, sejak 2010 Lily mengatakan upaya sosialisasi terhadap bahaya HIV dan AIDS sudah mereka kerjakan. \"Kami menggunakan tema sosialisasi Aku Bangga Aku Tahu. Sekarang kampanye terhadap HIV-AIDS ini akan kita genjot lagi,\" papar dia.

Tujuan Kemenkes terhadap kasus HIV dan AIDS ini adalah pencapaian getting to zero atau tidak ada lagi kasus baru infeksi HIV dan temuan kasus AIDS baru. Tujuan lainnya adalah menghapus diskriminasi kepada orang dengan HIV-AIDS (IDHA) serta tidak ada lagi kasus kematian terkait dengan HIV. (wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: