Mahasiswi Akbid Mogok Kuliah
KOTA MANNA, BE - Belum adanya kejelasan terkait nasib Direktur Akbid, Yusmei Gianti MPd dan tiga dosen senior Akbid, Yarul Mupian MKes, Mikasman MKes dan Yasman MPd pasca dipecat oleh Pengurus Yayasan Sekundang Setungguan beberapa waktu lalu, membuat ratusan mahasiswi Akbid mogok kuliah bahkan kemarin mereka tidak mengikuti ujian tengah semester (UTS). Ratusan mahasiswi ini mendatangi Bupati BS di kantornya dan menuntut Bupati mengembalikan ke-3 dosen serta Direktur Akbid kembali ke Akbid. Tidak puas dengan jawaban Bupati, usai dari Pemda BS, ratusan mahasiswa ini mendatangi DPRD BS. Hanya saja Bupati BS, H Reskan E Awaludin SE tetap menolak keinginan para mahasiswa ini. \"Para mahasiwa tugasnya belajar, masalah dosen dan direktur itu urusan yayasan,\" tegasnya saat menerima kedatangan para mahasiswi ini di gedung Sekretariat Pemda BS. Bahkan saat dipanggil ke DPRD BS siangnya lantaran para mahasiswi ini ngotot tidak akan meninggalkan Sekretariat DPRD BS sebelum ada kejelasan nasib dosen mereka. Bupati BS pun tetap pada pendiriannya. Hanya saja dirinya memastikan adanya isu kalau pihak yayasan telah menyalahgunakan keuangan Akbid, maka dirinya pun akan meminta tim auditor untuk turun ke BS untuk mengaudit keuangan Akbid ini. Bahkan dirinya siap memecat pengurus yayasan. \"Kalau ternyata pengurus yayasan terbukti bersalah, maka pasti saya pecat,\" tandasnya. Terkait perkuliahan, dirinya meminta agar semua mahasiswa Akbid ini tetap kuliah sebagaimana biasanya. Begitu juga terhadap dosen yang mengundurkan diri akibat ke 3 dosen dan Direktur Akbid dipecat, dirinya tetap meminta untuk mengajar di Akbid. Sebab ia belum mengabulkan permohonan pengunduran diri para dosen itu. \"Selama pengunduran diri para dosen itu belum saya setujui, mereka para dosen PNS masih diperbantukan mengajar di Akbid, jika menolak menjalankan tugas akan saya sanksi sebagaimana PP nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS bahkan bisa saya pecat dari PNS,\" terangnya. Sementara Sekretaris Yayasan Sekundang, Susga Anwar SH menyatakan, pemecatan direktur wewenang yayasan. Bahkan pihaknya sudah menjadwalkan serah terima pejabat direktur yang baru yakni Nur Azmi BSc akan digelar hari ini. Begitu juga dengan bergantian 3 dosen senior yang dipecat sudah disiapkan penggantinya yakni Firman Hayadi MKes, Thri Zonarti SSt dan Erma Yanti SKM. \"Memang untuk dosen nantinya tidak boleh ada yang berstatus PNS jadi saat ini masih diperbantukan sebelum kami dapatkan dosen swasta,\" terangnya yang mengaku pemecatan Direktur dan dosen Akbid sesuai peraturan perundang-undangan. Sementara itu anggota Komisi C DPRD BS, Samsu Hermanto sangat menyayangkan sikap ngotot Bupati yang menyetujui pemecatan Direktur Akbid serta sikap ngotot pihak yayasan yang memecat dosen dan Direktur Akbid lantaran menggelar demo beberapa waktu lalu. Bahkan dirinya mencurigai ada hal-hal yang kurang baik dibalik pemecatan tersebut. \"Kita tahu jika keuangan Akbid itu sangat besar dari pembayaran SPP mahasiswa, jadi saya mencurigai kisruh di Akbid karena masalah pengelolaan keuangan,\" sindirnya yang masih enggan menjelaskan secara rinci. Ketua DPRD BS pun, Susman Hadi SP MM dalam kesempatan itu hanya meminta kepada Bupati BS agar dapat mempertimbangkan kembali tuntutan kalangan mahasiswa untuk meminta dikembalikannya dosen senior mereka dan Direktur Akbid ke posisi semula. Sebab jika Bupati tetap pada pendiriannya tanpa memperhatikan keluhan mahasiswi, maka dampaknya akan mengorbankan pendidikan para mahasiswa ini. Sehingga perselisihan antara pihak yayasan dengan dosen Akbid menyebabkan mahasiswa menjadi korban. \"Saya hanya berharap jangan korbankan mahasiswa kisruh ini harus segera diatasi agar tidak berlarut-larut, \"ungkapnya. Sementara itu beberapa perwakilan Mahasiswi Akbid mengungkapkan bahwa mereka menilai pihak yayasan terlalu arogan. Sebab nekat memecat dosen dan Direktur Akbid disaat para mahasiswa akan mengikuti ujian tengah semester. Untuk itu mereka minta agar para dosen itu dikembalikan ke Akbid agar mereka dapat mengikuti ujian tengah semester. \"Tuntutan kami kenyamanan dalam belajar, kalau dosennya dipecat saat kami akan ujian tengah semester terus soal ujian dari mana, apa nanti dosen pengganti yang belum tahu kualitasnya yang membuat soal,\" ujar salah satu mahasiswi. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: