Bursa Tunggu Data Inflasi
JAKARTA - Aksi ambil untung masih melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Beruntung pada penutupan perdagangan kemarin indeks masih mampu naik tipis 9,692 poin (0,212 persen) ke level 4.590,538 dan LQ45 naik 1,05 poin (0,14 persen) ke posisi 772,82.
Aksi ambil untung itu menggagalkan IHSG ditutup di level baru 4.600, posisi yang sempat tersentuh pada pertengahan perdagangan. \"Penguatan IHSG tertahan aksi ambil untung pada saham perbankan, BBRI dan BMRI, serta ASII yang masing-masing melemah 1,2 persen, 1,1 persen, dan 2,2 persen. Di sisi positifnya, IHSG masih mampu bertahan di level positif, didorong oleh penguatan TLKM naik 4,6 persen, LPKR naik 8,6 persen, dan PGAS yang menguat 1,5 persen,\" ujar analis Kresna Securities Etta Rusdiana Putra, Senin (28/10).
Etta melihat sentimen di pasar masih cukup kondusif. \"Kami melihat musim laporan keuangan dan angka inflasi di bulan Oktober masih cenderung rendah. Kami perkirakan inflasi Oktober berada di 8,2 persen (year on year/yoy) masih akan menjadi katalis yang menopang bursa,\" ujarnya.
Dari sisi global, sentimen masih cukup kondusif. Salah satunya dari laba industri Tiongkok masih tumbuh 13,5 persen (yoy) atau naik 12,8 persen dari bulan lalu.
Sementara itu angka penjualan tertunda rumah di Amerika Serikat (AS) pada September 2013 diperkirakan masih akan tumbuh 3,5 persen (yoy). \"Sentimen domestik dan global yang cukup kondusif ini diperkirakan mampu menahan tekanan di IHSG,\" ungkapnya. Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.540-4.620.
Frekuensi transaksi perdagangan kemarin sebanyak 121.759 kali pada volume 3,958 miliar lembar saham senilai Rp 4,601 triliun. Sebanyak 136 saham naik, 100 saham turun, dan 112 saham stagnan. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 51,8 miliar. Saham-saham yang naik signifikan (top gainers) di antaranya Mayora (MYOR) naik Rp 750 ke Rp 29.900, Gudang Garam (GGRM) bertambah Rp 650 ke Rp 38.100, United Tractor (UNTR) naik Rp 350 ke Rp 18.000, dan Surya Toto (TOTO) naik Rp 300 ke Rp 7.600.
Saham yang turun cukup dalam (top losers) antara lain Indocement (INTP) turun Rp 550 ke Rp 19.950, SMART (SMAR) drop Rp 500 ke Rp 6.100, Nipress (NIPS) turun Rp 500 ke Rp 9.300, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 150 ke Rp 13.150. (gen/sof)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: