Sektor Perbankan Masih Sehat
BENGKULU, BE- Kondisi perbankan di Bengkulu saat ini masih dalam kondisi sehat. Sehingga tidak perlu adanya kekhawatiran masyarakat untuk mempercayakan pengelolaan keuangannya pada perbankan. Hal ini disampaikan oleh kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Yuwono.\"Saat ini kondisinya sehat (perbankan) dan tidak perlu dikhawatirkan,\" ungkap Yuwono. Menurutnya, Indikator rasio kecukupan modal (CAR) masih di atas ketentuan BI sebesar delapan persen. Sementara itu, non performing loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah berada pada level 1,82 persen masih jauh dari batas maksimal yang ditetapkan sebesar 5 persen. BI selalu melakukan pemantauan terhadap perbankan yang ada di Bengkulu. Jika ada kendala sedikit saja mereka langsung memberikan peringatan kepada bank tersebut. Jika ada likuiditas sebuh bank terganggu, maka kita akan langsung melakukan teguran dan mereka langsung memperbaikinya,\" tambahnya. Sementara itu, dari sektor kredit Yuwono menjelaskan, kredit yang disalurkan perbankan di Bengkulu mengalami pertumbuhan sebesar 25 persen. Kedepannya ia memprediksi akan mengalami perlambatan hal tersebut dikarenakan kenaikan suku bunga acuan bank Indonesia beberapa waktu lalu. Perlambatan yang terjadi tidak terlalu siginifikan dan masih termasuk kategori normal. Jika selama ini pertumbuhan kredit di Provinsi Bengkulu sekitar 25 persen setiap tahunnya, maka saat ini bakal berkisar sekitar 20 persen. \"Meskipun kita memprediksi akan mengalami perlambatan, hingga triwulan III tahun ini pertumbuhan Kredit di Bengkulu masih cukup baik. Ini ditandai dengan kenaikan sebesar 25,57 persen,\" pungkasnya.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: