Jalur Angkot Tetap Lewati Tugu Dol
Selama Festival Tabot BENGKULU, BE - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bengkulu memastikan tidak akan merubah jalur Angkot selama pelaksanaan festival tabot 2013 ini. Kepastian ini telah disampaikan pihak Dishubkominfo Kota kepada Yayasan Asyura serta CV Arka Putra Jaya selaku penyelenggara festival tabot tahun ini. \"Hal ini sudah kita musyawarahkan dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, termasuk pihak ketiga Yayasan Asyura serta CV Arka Putra Jaya dan KKT (Keluarga Kerukunan Tabot). Selama festival tabot berlangsung, jalur Angkot tetap tak berubah,\" kata Kepala Dishubkominfo Kota, Selupati SH, kemarin. Menurutnya, pelaksanaan festival tabot tidak akan mengganggu lalu lintas yang dilewati oleh Angkot. Pasalnya, mulai dari Tugu Dol hingga depan Mapolres Bengkulu, pihak panitia tidak mendirikan tenda. \"Jadi para sopir Angkot tetap bisa menurunkan penumpangnya sepanjang jalur ini,\" tukasnya. Selain itu, Selupati mengungkapkan bahwa secara teknis pelaksanaan tabot tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Dijelaskannya, jalur Angkot dengan trayek A1 dan A2 bisa memutar masuk ke arah Hotel Rio Asri setelah menurunkan penumpang yang ingin menonton tabot. \"Tidak banyak diperlukan perubahan. Apalagi kegiatannya hanya 10 hari. Tapi kita tetap melakukan pengawasan agar jangan sampai terjadi kemacetan,\" sampainya. Bilamana terjadi kemacetan, dia melanjutkan, pihaknya akan menutup sementara jalur tersebut dan bisa jadi digunakan sebagai lokasi parkir. Bilamana ketika hari puncak pelaksanaan jalan tertutup oleh pejalan kaki, maka pihaknya akan menetapkan jalur lain agar Angkot tetap bisa beroperasi. \"Penyesuaian-penyesuaian ini akan kita lakukan saat penyelenggaraan. Kita tidak bisa memaksakan Angkot untuk bisa lewat kalau memang kondisi di jalan tidak memungkinkan,\" imbuhnya. Sementara dari Kasi Sarana dan Prasarana Jalur Angkutan Darat Dishubkominfo Kota, Firdaus MZ menyatakan, selama kegiatan tabot terdapat 23 titik parkir mulai dari Tapak Paderi hingga ke Tugu. Sepanjang jalur ini, pihaknya menetapkan kawasan ini sebagai jalur dekresi. \"Untuk pengelolaan parkirnya nanti diambil alih oleh pihak ketiga, dimana target kita selama event budaya itu bisa terkumpul dana sebesar Rp 25 hingga Rp 30 juta. Karena tahun lalu saja, kita bisa mendapatkan tambahan PAD dari sana sebesar Rp 23 juta. Target ini kita tingkatkan seiring dengan penambahan potensi yang ada,\" sampainya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: