341 Personil Amankan Demo Buruh

341 Personil Amankan Demo Buruh

BENGKULU,BE-Kepolisian Daerah Polda Bengkulu menyelenggarakan apel gelar pasukan, Sabtu (26/10) sekitar pukul 08.30 WIB di lapangan Mapolda Bengkulu. Kegiatan itu antisipasi terhadap aksi serentak mogok nasional buruh se Indonesia, yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 28 Oktober - 2 November 2013 di wilayah Provinsi Bengkulu. Dalam pengamanan pasukan persiapan pengamanan aksi mogok nasional buruh di Provinsi Bengkulu, diikuti oleh satu kompi dari Brimob Polda , Polres, Satpol PP, dan satu kompi dari TNI. Total pasukan yang disiapkan sekitar 341 personil untuk mengamankan aksi mogok buruh yang digelar selama enam hari tersebut. Dalam pidatonya, Kapolda Bengkulu Brigadir Jendral Polisi Drs. Tatang Somantri, MH mengatakan, tugas kepolisian adalah melakukan pengamanan dengan strategi pengamanan yang bersifat preventif. Serta penegakan hukum saat gelar aksi unjuk rasa buruh. “Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa, tantangan potensi ancaman gangguan yang bersumber dari berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena hal tersebut sangat banyak dipengaruhi oleh perkembangan dinamika sosial masyarakat baik dilingkup global regional, nasional maupun lokal,”sampainya. Ia juga mengemukakan bahwa ancaman lain yang patut di antisipasi pihak kepolisian adalah pengerusakan terhadap fasilitas milik pemerintah maupun fasilitas umum. Serta pemblokiran jalan dengan membakar ban bekas dan aksi duduk di jalan. “Saat ini kita dihadapkan pada kompleksitas permasalahan yang merupakan ekses perkembangan lingkungan. Salah satunya seperti aksi unjuk rasa dan mogok buruh nasional yang akan dilaksanakan oleh konfederasi serikat pekerja Indonesia (KSPI),”ungkapnya. Dimana dalam aksi buruh tersebut nantinya mereka akan menyampaikan isu permasalahan antara kenaikan upah minimum regional Provinsi (UMRP), kenaikan tarif angkutan umum, penghapusan outrsorcing (kerja kontrak), politik upah murah dan kebebasan berorganisasi serta jaminan kesehatan bagi para buruh atau karyawan. “Tentu kondisi ini perlu mendapatkan perhatian dan antisipasi yang cukup serius mengingkat aksi mogok buruh. Tidak menutup kemungkinan akan dimanfaatkan oleh sekelompok pekerja untuk melakukan aksi protes dalam bentuk demonstrasi atau unjuk rasa. Berbagai aktivitas lainnya seperti pengerahan massa buruh untuk turun ke jalan dan sweeping,” ujarnya. Selain itu, Kapolda juga menekankan kepada jajaranya, untuk mengotimalkan upaya antisipasi terhadap segala bentuk potensi gangguan keamanan yang mungkin terjadi. Mencegah supaya ambang kegangguan tidak berubah menjadi gangguan nyata. Melakukan pengaturan penjagaan dan pengawalan patroli terhadap seluruh tempat lokasi yang menjadi sasaran, hindari tindakan kekerasan oleh aparat di lapangan, lakukan tindakan gukum secara tegas terhadap para pelaku tindak kejahatan, lakukan kordinasi dan jalin sinergitas dengan Pemda, TNI dan segenap elemen masyarakat serta lakukan analisa pengamanan aksi mogok buruh. “Untuk itu kesiapan operasional Polri, untuk menghadapi, demi tetap terpeliharanya suasana kamtibmas yang kondusif, khususnya di Provinsi Bengkulu,” jelasnya. (618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: