Dirjen Dikmen Sosialisasi Pendataan Berbasis Online ke Disdik se Indonesia

Dirjen Dikmen Sosialisasi Pendataan Berbasis Online ke Disdik se Indonesia

\"\"Sosialisasi dan desiminasi pendataan berbasis online ke disdik provinsi se Indonesia diadakan di Hotel Paradiso Bali yang dibuka Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Hamid Muhammad.PhD. Menurutnya, tahun 2012 Kemdikbud memulai pendataan relasional artinya data saling berkorelasi dengan data Dikdas, Dikmen, Dikti yang akan dikoordinir PDSP. Dimana pendataan ini menjadi acuan kunci sinkronisasi NPSN. Data ini juga bersifat transaksional yaitu semua data pendidikan menengah yang dikumpulkan unit utama (Ditjen Dikmen) sebagai acuan untuk mengajukan Bansos, RKB,BKM, sertifikasi guru.  Manfaat data juga untuk menerbitkan nomor peserta Ujian Nasional sehingga sangat efisien, efektif, akurat dan tepat waktu. Berdasarkan pengalaman selama ini dalam Rakernas ataupun rapat lainnya menurut Dirjen Dikmen sering terjadi perdebatan perbedaan data. Sehingga diambil kebijakan pendataan melalui  Instruksi Mendiknas Nomor 2 Tahun 2011 tanggal 17 Oktober 2011 tentang kegiatan pengelolaan data pendidikan, khususnya dalam pengumpulan yang dilakukan unit utama (Ditjen Dikmen) yaitu melalui pendataan online agar layanan kepada sekolah lebih optimal. Hasil pendataan akan jadi pijakan analisis ataupun pemetaan yang diserahkan kepada dinas pendidikan masing-masing ataupun pemegang kebijakan terkait. Korelasi pendataan menengah dikoordinir oleh unit utama (Ditjen Dikmen) dengan PMU (Pendidikan Menengah Universal). Korelasi pendataan ini untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam pendidikan yang pada akhirnya dapat digunakan untuk penyerapan tenaga kerja.  Data ini juga akan digunakan untuk mencari tahu data individualnya seperti sekolah, sarana, siswa, guru bahkan letak posisi sekolah.  Manfaat data juga bisa digunakan untuk mendorong lulusan SMP/MTs melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ada 3 program untuk mendukung PMU yang pertama Program Rintisan BOS SM sebesar Rp120.000/siswa/tahun untuk tahun 2012.  Sedang untuk tahun 2013 sebesar Rp 1.000.000/siswa/tahun atau Rp 85.000/siswa/bulan dengan anggaran Rp 5,6T.  Pada APBN 2013 Kemdiknas mendapatkan Rp13T dengan DAK Rp21T. Program Kedua adalah Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang tahun 2012 disebut Bantuan Khusus Murid (BKM)  yang pada tahun 2013 sebanyak 20% bagi SMA tetapi lebih besar 20% bagi SMK dari jumlah siswa.  Per Juli 2012 akan disalurkan Rp1.000.000/siswa/tahun. BSM untuk biaya operasional. Program Ketiga adalah Bantuan Beasiswa Prestasi sebesar 5% dari jumlah siswa dan yang ketiga Program Peningkatan Fasilitas Belajar, dalam USB atau RKB atau laboratorium atau perpustakaan atau rehab yang pengajuannya harus disetujui Dinas Pekerjaan Umum. Ditjen Dikmen sejak tahun 2010 menggelontorkan 6.000 RKB/tahun. Khusus tahun 2013 akan direvitalisasi bagi sekolah yang kondisi sangat buruk namun mempunyai prestasi siswa yang baik, dengan Rp.500.000.000/@paket. Dirjen Dikmen menegaskan, \"diharapkan dalam kampanye PMU bukan pendidikan menengah gratis, karena akan mendidik masyarakat lebih banyak menuntut dibanding belajar/bekerja keras.\"  katanya.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: