Makam PDP Selalu Dipasang Kelambu
Keramat Putri Darah Putih (PDP) terletak di Desa Kembang Seri Kecamatan Talang Empat. Dahulu, tempat ini merupakan tanda masuk orang-orang bangsawan yang lari dari kerajaan Banten Pulau Jawa sekitar tahun 1630-1635 masehi. Kini makam PDP ini selalu dipasangi kelambu. Selain keramat ha; itu juga diyakini bisa menciptakan keamanan disekitar makam. Setiap tahunnya keramat Putri Darah Putih ini selalu dikunjungi keluarga yang berasal dari Banten, melakukan ziarah bersyukur mendapatkan rejeki. Bagaiamana ceritanya? Simak laporan berikut ini. Novriyanto - Kembang Seri Menurut cerita dalam masyarakat, dulunya disekitar pemakaman putri darah putih ini berdiri sebuah perkampungan lembah Kembang Serai, sekarang diberi nama Kembang Seri’ pendatang dari tanah Banten Pulau Jawa. Dulu dipemukiman yang dekat dengan aliran sungai Bengkulu ini, hidup sebuah keluarga yang memiliki seorang putri. Setiap kali luka putri ini selalu mengeluarkan darah putih. Hal ini membuat ketika sang putri wafat makamnya dianggap keramat. Pengunjung dari tanah Banten, tidak hanya melakukan ziarah untuk dapat sebuah rejeki dan keberhasilan. Tetapi juga meminta kesembuhan apabila menderita penyakit. Keberadaan keramat ini juga dipercaya warga setempat yang juga meminta hal yang sama, seperti keselamatan dan kesukseskan bila mengikuti sebuah kompetensi, calon legislatif dan jadi pejabat tinggi. \"Biasanya, setiap malam Jum\'at selalu ada saja warga dari luar dan Benteng yang meminta berkah di makam keramat ini,\" ungkap juru kunci makam PDP, Mak Baria ketika dikunjungi BE, kemarin. Selain diketahui angker, tempat keramat ini juga tidak bisa dimasuki sembarang orang, harus ditemani oleh dirinya yang menjadi juru kunci. Juru kunci ini didapati secara turun temurun. Soalnya, dirinya merupakan sebagai pewaris keturunan keluarga Putri Darah Putih, yang bertugas menjaga dan memasang kelambu bilamana kelambu sudah rusak atau robek. Terpasangnya kelambu bertujuan menjaga kenyamanan putri. \"Saya sudah hampir 30 tahun lebih menjadi juru kunci makam ini,\" tuturnya. Dikatakannya, cerita Putri Darah Putih (PDP) ini, konon dipercaya memiliki selendang putih dan selalu diikatkan di ujung rambutnya. Putri Darah Putih dulu hidup bersama kakaknya juga datang dari Banten dan tinggal bersama masyarakat biasa. Datang ke Lembah Kembang Serai, karena oleh keluarga di Banten mengetahui kelainan dari sang putri, memiliki darah tidak sama dengan manusia biasa. Putri darah putih tidak bertahan lama tinggal di Lembah kembang Serai, dia ketahuan memiliki darah putih saat membantu teman-temannya membelah pinang, saat asyik membelah pinang ujung belati menyanyat ujung telunjuk dan mengeluarkan darah putih. Saat itulah masyarakat mulai menjauhi si putri, hingga dia menghilang dalam sebuah kelambu bak seorang bidadari. \"Setelah dijauhi, akhirnya putri darah putih ini menghilang didalam kelambunya, yang saat ini menjadi tempat makamnya,\" tukasnya. Ia menambahkan, keramat putri darah putih, masuk dalam situs budaya daerah dilestarikan oleh pemerintah setempat. Masyarakat yang percaya dengan berbagai ritual harus membawa sebuah kelambu, jika datang ke pemakaman putri. Kelambu yang dipasang di makam putri juga tidak boleh lama, jika tidak diganti dalam 2 minggu, putri selalu menegur warga dan menimbulkan penyakit. “Makam ini sering jadi tempat ritual, segala bentuk Nazar bisa meminta kepada Putri Darah Putih, bisa membayar dengan membawa Kambing, Burung Merpati terutama harus menggantikan rumahnya yaitu kelambu. Jika orang yang sudah dikabulkan nazarnya, lupa keberadaan Putri maka bahayalah orang tersebut, ia akan sakit seumur hidup,” pungkasnya.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: