Sosialisasi Terkendala Anggaran

Sosialisasi Terkendala Anggaran

BENGKULU, BE - Genderang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 telah ditabuh sejak April lalu, namun hingga kini Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak kunjung memberikan sosisalisi tata cara mengenali caleg dan tatacara mencoblos. Mestinya, sosialisasi telah mulai dilakukan setelah penetapan Daftar Caleg Tatap (DCT) pertengahan Agustus lalu. \"Sebenarnya KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sudah siap untuk melakukan sosialisasi,  namun karena belum ada kejelasan mengenai anggaran,\" kata Juru Bicara KPU Provinsi Bengkulu, Zainan Sagiman SH, kemarin. Disinggungg soal jumlah anggaran yang dibutuhkan oleh KPU provinsi untuk melakukan sosialisasi tersebut, Zainan mengaku pihaknya tidak menentukan jumlah yang dibutuhkan. Karena pembagian anggaran sosialisasi tersebut ditentukan langsung oleh KPU RI berdasarkan jumlah penduduknya. Sedangkan KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota hanya menerima berapa pun jumlah yang dikucurkan KPU RI. Pun begitu, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota juga diminta untuk mengajukan usulan kebutuhan. \"Saya lupa berapa jumlah anggaran yang kami usulkan, yang jelas usulan tersebut sudah masuk ke KPU RI, demikian juga dengan usulan dari KPU kabupaten/kota,\" ungkapnya. Menurut Zainan, lambatnya pencairan anggaran sosialisasi tersebut dikarenakan KPU RI masih kekurangan atau defisit anggaran mencapai Rp 8 triliun untuk kegiatan sosialisasi tersebut. Kemungkinan besar defisit itu akan ditutupi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN) Perubahan tahun 2013 ini. \"Jadi sekarang semua KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota se Indonesia masih menunggu anggaran tersebut. Jika anggaran sudah ada, maka sosialisasi langsung dilakukan,\" tuturnya. Kendati terkendala masalah anggaran, Zainan optimis sosialisasi tetap akan berlangsung efektif, berjalan lancar, mengenai sasaran dan dapat menekan angka golput. \"Meskipun anggarannya belum jelas, kami rasa tidak terlalu mempengaruhi tingkat pastisipasi masyarakat untuk memilih. Karena ini bukan hanya terjadi di Provinsi Bengkulu, melainkan juga terjadi di seluruh Indonesia,\" pungkasnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: