Kampus STIKES Bakti Husada Diteror Bom
BENGKULU, BE - Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Husada Bengkulu, mendadak geger, kemarin, (16/10). Ini setelah perguruan tinggi yang terletak di Jalan Kinibalu 8 RT.12 RW 22 Kelurahan Kebun Tebeng Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu itu mendapat ancaman bom melalui pesan singkat (SMS). Tak ayal aktivitas perkuliahan pun dihentikan dan tim Satuan Datasemen Gegana, Sabhara dan Intelkam Polda Bengkulu penyisiran. Ancaman bom itu diterima sekitar pukul 12.05 WIB. Ada lima orang yang menerima SMS teror tersebut. Di antaranya Staf Keuangan Fitri, operator Agus Rianto, Pembantu Pimpinan I Zulkarnain, Pembantu Pimpinan II Azrizal, dan Sekretaris Prodi Keperawatan Sefti. SMS dari nomor 082372095389 itu berisi \"Kampus anda Stikes Bhakti Husada hati-hati karena orang kami telah meletkan bom di kampus anda. Sebelum ada korban\". Melihat ancaman SMS itu, pihak kampus langsung melapor ke Polda Bengkulu. Mendapatkan laporan tersebut, ratusan anggota yang terdiri dari Datasemen Datasemen Gegana, Sabraha dan Intelkam, berserta pejabat Polda Dir Reskrimmum, Kasat Brimob, Dir Sabhara, Dir Intelkam, Kapolres dan Wakapolres. Mereka langsung meluncur ke lokasi, untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). \"Yang pertama kali dapat SMS tadi staf keuangan. Karena menghindari hal yang tidak diinginkan, kami langsung melaporkan ke polisi,\" kata Pimpinan Stikes Bhakti Husada, Rusiandi. Stikes Bhakti Husada menampung sekitar 1.300 mahasiswa dan 30 dosen tetap, 60 dosen tamu serta 30 staf. Saat adanya teror bom tersebut para mahasiswa langsung dipulangkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. \"Untuk para mahasiswa kami memang tidak diberitahukan, takutnya mereka langsung panik,\"ujarnya. Fitri yang mengaku pertama kali mendapatkan SMS teror bom tersebut saat sedang di jalan dengan mengendarai sepeda motor. Saat di tengah perjalanan sekitar pukul 12.05 WIB, handphonenya mendapatkan SMS yang berisi teror bom tersebut. \"Saya itu dua kali dapat SMS teror bom itu. Saya baru kasih tahu pihak kampus saat mendapatkan SMS yang kedua kali dengan nomor berbeda,\" ungkap Fitri. Hanya saja, dalam penyisiran dilakukan kepolisian tidak menemukan adanya bom di kampus tersebut. Polisi lalu juga melanjutkan pencarian di sekitar rumah warga yang berdekatan dengan kampus. Namun hasilnya juga sama. Polisi tidak menemukan adanya benda yang dicurigai sebagai bahan peledak. \"Sementara ini belum ditemukan. Kita sudah membuatkan berita acara terkait dengan ancaman ini, dan alhamdulillah saat ini masih steril,\"ungkap Direskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Drs Dedy Irianto SH. Terkait dengan ancaman teror melalui SMS itu pihaknya masih menyelidiki siapa pelakunya. \"Sejauh ini kami masih menyelidiki nomor pemilik ponsel teror itu. Soal motif juga belum diketahui dan kami akan memintai keterangan beberapa orang,\" tambah Dedy. Di lain sisi, kabar adanya isu bom juga membuat panik warga setempat. Habdi (52), warga sekitar kampus mengatakan khawatir jika ternyata bom tersebut ada. \"Sempat khawatir juga dengan adanya teror bom ini. Apalagi lokasinya dekat sama rumah. Tapi itu saya gak percara kalau ada bom, itu hanya kerjaan orang iseng saja,\"ujarnya. (618)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: