71 Jamaah Haji Wafat, 240 Sakit
Meski demikian, tidak seluruh jamaah haji Indonesia mengikuti prosesi Armina itu dalam kondisi normal. Setidaknya, ada sebanyak 240 orang yang terpaksa harus menjalani wukuf dengan cara tidak normal. Yakni, melalui safari wukuf. Merekalah itu adalah para jamaah yang tergolek di rumah sakit akibat kesehatannya terganggu. Ada yang sakit jantung, cuci darah, hingga mengalami gangguan jiwa. Rata-rata kondisinya cukup memprihatinkan. Padahal, saat berangkat dari Tanah Air, mereka relatif sehat.
\"Jumlah itu sudah termasuk yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. Besok (hari ini) mereka kita bawa ke Arafah dengan menggunakan mobil ambulans dan bus-bus khusus,\" kata Kabid Kesehatan PPIH Dr Fidiansjah.
Ketika disafarikan ke Arafah, selang-selang infus dan peralatan medis lain biasanya masih menempel di badan para pasien. Mereka juga akan dipakaikan kain ihram. Setiba di Arafah, para pasien peserta safari wukuf itu diturunkan sesaat di tanah Arafah untuk berwukuf. Mereka akan mendapatkan bimbingan petugas ibadah. \"Setelah wukuf sebentar di Arafah, akan dibawa kembali ke rumah sakit atau balai pengobatan,\" tambah Fidiansjah.
Data dari Sistem Informasi dan Komputerasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesahatan, hingga pukul 11.30 WAS kemarin atau sehari sebelum wukuf di Arafah, total jamaah wafat di Tanah Suci ada 71 orang.
Ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Slamet Effendi Yusuf berharap, para petugas benar-benar bekerja dengan optimal. Baik bidang transportasi, katering, pos mabit, hingga tim medis. \"Semoga saja semuanya lancar dan Allah SWT memberikan kemudahaan untuk seluruh jamaah kita,\" ungkap ketua PB NU itu.
Sementara itu, dari paparan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Anggito Abimanyu dalam rakor persiapan final Armina bersama Amirul Haj pada Sabtu malam (12/10), menyebutkan, jumlah jamaah haji reguler yang telah diberangkatkan sampai akhir fase pemberangkatan (closing date) berjumlah 156.466 orang. Adapun jamaah haji khusus (dulu ONH plus) ada13.554 orang. Mereka daftar melalui 223 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). \"Sebanyak 99 persen dari total kuota jamaah pasca kebijakan pemotongan 20 persen telah terisi,\" kata Anggito.
Kuota jamaah haji reguler untuk Indonesia setelah terpangkas 20 persen akibat renovasi Masjidilharam adalah 157.070 orang. Kuota Indonesia untuk jamaah reguler semestinya 196.419 orang. Jika ditambah jamaah haji khusus, kuota haji Indonesia sekitar 211 ribu. Namun, Menag sudah melobi Organisasi Konferensi Islam (OKI) agar kuota itu menjadi 240 ribu. Sebab, sesuai aturan, kuota jamaah haji ditentukan satu orang per mil.
Nah, hingga akhir pemberangkatan, jamaah yang diberangkatkan ke Makkah berjumlah 156.467 orang. Dengan demikian, kursi yang tidak terisi berjumlah 603 (0,3 persen). Pada musim haji tahun lalu, kursi yang tidak terisi 1.703 (0,9 persen). \"Jadi jumlah kuota tidak terisi menurun,\" ujar Anggito.
Adapun kuota jamaah haji khusus yang tidak terisi hanya 36 dari total kuota sebanyak 13.600 orang. \"Secara umum pengisian kuota tahun ini lebih bagus dari tahun lalu,\" tambah Anggito. (hud/ca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: