16 Personil Periksa Hewan Kurban

16 Personil Periksa Hewan Kurban

\"pemeriksaanRATU SAMBAN, BE -  Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu bekerjasama dengan Dinas Peternakan  Provinsi Bengkulu, melakukan pemeriksaan dan pendataan hewan kurban. Pemeriksaan  itu bertujuan untuk mengetahui kelayakan hewan kurban  yang akan didistribusikan ke masjid-masjid. Pemeriksaan itu mulai dilakukan pagi kemarin diawali di lokasi pengumpul hewan kurban tepatnya di Jalan Dempo 5 RT 13 No 75, Kebun Tebeng Kota Bengkulu.  Pemeriksaan itu akan dilakukan di 16 titik pengumpul hewan kurban  yang ada di Kota Bengkulu. Agar  semua titik dapat dikunjungi, hingga hari  raya kurban tiba pada tanggal 15 Oktober mendatang, Disnak Provinsi  yang dibantu Distanak kota membagi tiga tim  pemeriksa hewan untuk 3 kecamatan. \"Pemeriksaan hewan ini dibagi dalam 3 tim untuk tiga kecamatan di kota Bengkulu.  Satu timnya terdiri dari 5-6  petugas dan  dokter hewan, sehingga total petugas gabungan mencapai 16 orang.  Tim ini bertugas melakukan pemeriksaan secara fisik dan kelayakan  hewan untuk dikurbankan,\" ungkap  Kabid Keswan Distanak Kota Bengkulu,  Ir H Hauliantua Pohan,  disela-sela pemeriksaan kemarin. Hal yang sama juga diungkapkan Kabid Keswan dan Kesmavet Distanak Provinsi Bengkulu, Drh Nopiyeni.   Menurutnya pemeriksaan hewan kurban itu  tak hanya dilakukan di kota namun juga dilakukan di kabupaten dengan mengimbau ke Distanak masing-masing daerah untuk melakukan pemeriksaan.    Dari hasil pemantauan yang dilakukan di pengumpul hewan kurban di  kawasan Kebun Tebeng, diketahui   80 ekor sapi dan  puluhan kambing kurban, semua kondisinya baik  tidak ada tanda-tanda yang  membahayakan. Pemeriksaan akan dilakukan hingga hari \"H\".   Untuk tahap pertama ini pemeriksaan pendataan hewan kurban mencakup pemeriksaan umur, penyakit dan kondisi ternak tersebut.   \"Tujuan pemeriksaan ini untuk  memastikan daging kurban yang beredar nantinya terjaga keamanannya,dan sesuai dengan  syarat hewan kurban, seperti hewan yang sehat dan tidak boleh virus, tidak cacat, dan cukup umur,\" bebernya. Masih dijelaskan Nopiyeni,  hewan kurban di Provinsi Bengkulu terbilang aman dari penyakit antraks,  karena sapi yang didatangkan  bukanlah dari kawasan Jawa Barat, Jawa Tengah,  NTB dan Sulawesi Selatan yang  merupakan  endemik antraks.  \"Sapi di Bengkulu bebas antraks, karena bukan disuplay dari daerah endemik,\" tukasnya. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: