Optimistis BUMN Bisa Sukseskan TKDN

Optimistis BUMN Bisa Sukseskan TKDN

JAKARTA, BE - Mantan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris optimistis perusahaan-perusahaan di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa bersaing dengan perusahaan asing. Salah satunya adalah mendukung program yang tengah dijalankan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan program Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Menurut Fahmi, perusahaan-perusahaan dalam negeri khususnya BUMN punya komitmen yang sangat besar untuk mengembangkan potensi industri dalam negeri khususnya untuk mendorong program TKDN. \"Mereka punya kewajiban yang besar dibanding perusahaan-perusahaan swasta. Termasuk dengan asing, karena BUMN ini disamping untuk mendapatkan keuntungan, mereka juga mengemban kepentingan bangsa dan negera,\" katanya. Fahmi juga mengatakan, dengan adanya kasus yang tengah menimpa SKK Migas, seyogyanya program-program yang tengah digalakan terhadap penggunaan kandungan dalam negeri, harus terus dilakukan. Kata dia, jangan hanya karena ada kasus yang menimpa SKK Migas lantas berhenti dengan programnya yang sudah ditetapkan. \"Jangan kemudian, ada sesuatu masalah dia hentikan. harusnya program ini jalan terus, karena mereka tidak mengenal apapun kondisi yang ada di sekitarnya. sehingga, program tersebut terus berjalan, ini kan program yang kontinyu atau terus menerus dijalankan \" ungkapnya. Fahmi mengatakan pengalamannya sebagai Menteri Perindustrian, para pelaku industri khususnya dalam negeri dari waktu ke waktu kondisinya terus meningkat. \"Kemampuan industri dalam negeri untuk memproduksi barang-barang yang diperuntukan bagi industri lainnya dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatkan, termasuk perusahaannya juga terus bertambah banyak,\" beber Fahmi. Tahun 2012 , TKDN ini mencapai angka 64 persen, apakah Anda yakin SKK akan mampu meningkatkannya? Fahmi yakin dari tahun ke tahun prsentasenya akan terus meningkat. \"Saya yakin SKK mampu menaikan presentasenya, karena BUMN-BUMN kita ini sudah sangat berkembang,\" tandasnya. Sementara itu, Peneliti Indonesia Economic Development Institute (IEDS), Musyafaur Rahman mengusulkan agar pemerintah segera merealisasikan program Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) secara konsisten. Khusus untuk industry minyak dan gas bumi (migas), kandungan lokalnya agar ditingkatkan. “Harusnya SKK Migas sebagai badan milik pemerintah capaiannya sudah lebih dari angka itu,” ujarnya. Rahman menjelaskan, kebijakan TKDN pada dasarnya harus mendapatkan dukungan sepanjang kebijakannya tersebut integral dan menyeluruh. Jika kebijakan tersebut dapat dilakukan, maka dirinya yakin Indonesia bisa menjadi negara produsen bagi produk barang dan jas. Sementara itu, Pengamat Ekonomi, Drajad Wibowo mengatakan TKDN ini bertujuan agar terjadi pemerataan ekonomi antara asing dan domestik, serta antar pelaku usaha di dalam negeri. “Jika pemerataan itu terjadi, maka akan memberikan multiplier dari aktivitas usaha di sektor migas, mineral dan sektor lainnya akan semakin besar terhadap sektor usaha domestik,” tuturnya. Terkait dengan kesiapan BUMN dalam pelaksanaan program TKDN Drajad melihat perusahaan-perusahaan plat merah banyak yang sudah siap, meskipun program itu tidak semua bisa dilakukan pada semua lini produk. \"Jadi tidak bisa dipukul rata, harus dipilah-pilah betul tingkat kesiapan, agar TKDN benar-benar efektif, dan tidak menjadi slogan politik dan pepesan kosong,\" pungkas Drajad. (jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: