Antam Perkuat Sektor Ritel
JAKARTA, BE - PT Aneka Tambang (Antam) Tbk kian agresif menggenjot penjualan produk logam mulia. Kali ini perusahaan pelat merah tersebut membuka butik emas logam mulia (LM) pertama di Gedung Aneka Tambang, Jakarta. Direktur Keuangan Antam Djaja M. Tambunan mengatakan, langkah tersebut merupakan salah satu strategi ekspansi untuk menjangkau lebih banyak konsumen ritel di tanah air. Terutama di wilayah kota metropolitan seperti Jakarta. Di wilayah itu, gairah investasi melalui LM cukup besar. \"Pembukaan butik emas LM akan mempermudah konsumen. Sebab, transaksi pembelian di outlet butik emas LM kami baik dan nyaman,\" ujarnya di Jakarta kemarin (9/10). Perseroan sudah merencanakan mendirikan empat outlet Butik LM tambahan tahun ini. Yakni satu outlet tambahan di Jakarta; dan masing-masing satu outlet di Bandung, Surabaya, dan Palembang. \"Outlet-outlet tersebut akan kami buka bulan depan,\" terangnya. Setiap outlet ditarget menjual 25 kg LM per bulan. Dengan target tersebut, total LM yang diharapkan dijual melalui outlet minimal 150 kg. \"Tahun ini kami akan lihat respons masyarakat. Dari situ, pada 2014 kami akan tambah 5-10 outlet lagi,\" imbuhnya. Logam Mulia Business Unit Head Antam Dody Martimbang mengatakan, konsep butik emas LM memang berbeda dengan titik penjualan Antam yang ada sebelumnya. Saat ini, Antam sudah mempunyai tiga counter penjualan yakni di Jakarta Timur, Surabaya, dan Makassar. Namun, penjualan dalam counter tersebut biasanya dibatasi dengan waktu tunggu yang cukup lama. \"Di Pulogadung hanya dibatasi 150 entry per hari. Mereka biasanya menunggu sekitar dua jam untuk membeli LM Antam. Tapi di butik, kami tidak membatasi pembelian. Selama outlet masih jam beroperasi dan stok ada, konsumen bisa membeli. Kami juga punya komitmen menyelesaikan pembelian di bawah 10 menit,\" ujarnya. Hanya, harga jual LM emas di butik dibanderol lebih tinggi daripada counter yang ada saat ini. Hal tersebut diakui untuk mengimbangi ongkos tambahan yang ada. \"Dengan kenyamanan dan kecepatan layanan, tentu kami menambahkan ongkos. Misalnya ongkosnya Rp 40 ribu ditambahkan kepada harga satu gram. Tiap ukuran besaran ongkosnya berbeda,\" jelasnya. (bil/oki)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: