11.710 Hewan Bebas Antraks

11.710 Hewan Bebas Antraks

BENGKULU, BE - Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu drh Irianto Abdulah merilis jumlah stok hewan kurban di Provinsi Bengkulu tahun ini sebanyak 11.710 Hewan kurban berupa sapi, kerbau, kambing dan domba.  Ini semuanya dijamin bebas antraks.   Dijelaskan Irianto dari stok yang tersedia dipastikan akan memenuhi kebutuhan kurban masyarakat se-Provinsi Bengkulu.  Berdasarkan data Dinas Peternakan, rincian kebutuhan hewan kurban kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu yakni sebanyak 11.710 ekor dengan rincian kebutuhan Sapi 5980 ekor, Kerbau 135 ekor, Kambing 5473 ekor, dan Domba 121 ekor. “Semuanya kita jamin aman untuk dikurbankan, artinya bebas dari penyakit hewan. Stok hewan kurban kita sudah terpenuhi dari permintaan masyarakat,  untuk sapi potong saja menjelang Idul Adha sebanyak 8.416 ekor, sedangkan kebutuhan menghadapi  Idul Adha diperkirakan 5.980 ekor,\" kata Irianto. Dari jumlah hewan kurban yang tersedia, hingga saat ini masih dipenuhi dari  para peternak sapi lokal. Seperti peternak dari Kabupaten Utara dan Kabupaten  Seluma.  Untuk memastikan hewan kurban di Bengkulu bebas penyakit hewan seperti  antraks dan sebagainya, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan melalui Dinas Perternakan di kabupaten masing-masing.  Kemudian timnya juga akan memeriksa ulang kesehatan hewan seminggu sebelum hari raya Idul Adha. Karena sudah banyak masyarakat  yang ingin  membeli hewan kurban. “Kesehatan hewan korban akan dipantau terus. Kita akan  memanfaatkan PPL dan  dokter hewan yang ada di lapangan. Di Bengkulu tidak ada penyakit antraks.  Hewan kurban dari Bengkulu semua sehat,” katanya. Pihaknya juga akan melakukan  pengawasan hewan kurban dan sudah  mengusulkan tim kesehatan baik di tingkat kabupaten/kota.   “Tim kesehatan hewan akan dibentuk di setiap kabupaten/kota se-Provinsi  Bengkulu untuk mengantisipasi penyakit pada hewan,” katanya. Dikatakannya, daging sapi dan kurban Bengkulu bebas dari daging gelonggongan.  Kalau pun sampai kejadian daging gelonggongan. Dia mengimbau masyarakat untuk cerdas membeli karena daging yang gelonggongan atau mengandung kadar air tinggi, bisa  diketahui.  “Kalau penjualan daging gelonggongan di Bengkulu ini tidak ada. Kalau ada akan terpantau. Tidak pernah kita temukan, nah cirinya itu ada kalau  digantung airnya akan menetes. Dan dari pantuan tim kita daging-daging di pasar itu tidak pernah letaknya di bawah dekat air,\" katanya. (100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: