Mahasiswa Masih Mogok Kuliah
CURUP, BE - Sejumah petinggi program studi Bimbingan Konseling (BK) STAIN Curup dikabarkan telah berangkat ke Jakarta untuk memenuhi tuntutan mahasiswa dan alumni terkait kejelasan akreditasi dan izin prodi tersebut, menemui Dirjen Perguruan Tinggi Islam. Hanya saja, kabar tersebut kembali memicu kecurigaan mahasiswa terhadap pimpinan prodi tersebut berupaya mengkondisikan tuntutan yang akan disampaikan mahasiswa, sebelum alumni dan mahasiswa diajak bersama-sama ke Dirjen Perguruan Tinggi Islam sebelum mahasiswa menyampaikan tuntutan mereka. \"Kami sebenarnya tidak ingin berfikir buruh, tetapi setelah cukup sering tertipu kami jadi curiga dengan keberangkatan petinggi BK STAIN Curup tersebut, berangkat ke Jakarta tanpa sepengetahuan kami,\" ungkap Sanca Irawan, alumni BK STAIN Curup. Meski begitu, Sanca menegaskan jika pihaknya akan tetap menunggu niat baik petinggi STAIN Curup yang berjanji mengajak perwakilan mahasiswa dan alumni menyampaikan tuntutan kepastian akreditasi prodi tersebut. \"Kita tunggu sampai tanggal 8 Oktober, jika tidak juga ada kepastian kita akan laporkan kepada polisi, atas kerugian yang kami terima selama Prodi ini dibuka,\" tegas Sanca. Di bagian lain, sejak aksi unjuk rasa Selasa (24/9) lalu, lebih dari 500 mahasiswa BK STAIN Curup massh melakukan aksi mogok kuliah. Meski beberapa dosen BK STAIN telah melakukan upaya mediasi kepada beberapa perwakilan mahasiswa, namun sejumlah mahasiswa yang hadir masih tetap ngotot melakukan aksi mogok kuliah hingga permasalahan BK STAIN Curup menjadi jelas. Ketua Komisariat Mahasiswa (Kosma) BK STAIN Curup Supianto mengatakan, dari hasil mediasi yang dilakukan oleh sejumlah dosen, mahasiswa BK STAIN Curup masih tetap nekat melakukan aksi mogok kuliah sebagai bentuk protes penolakan Kosentrasi BK menjadi Prodi MPI Kosentrasi BK. \"Kami sudah melakukan mediasi dengan pihak dosen BK, tapi kami masih tetap melakukan mogok kuliah, terlebih lagi, dalam mediasi tadi, Sejumlah dosen juga ada tidak bisa menjawab satu pertanyaan dari kami,\" kata Suprianto. Adapun kekesalan kami yang tidak bisa dijawab oleh dosen itu ialah, mengapa pergantian BK menjadi MPI kosentrasi BK sejak tahun 2012 lalu itu, tidak pernah disosialisasikan kepada mahasiswa. \"Kami masuk STAIN ini mau kuliah di BK, dan saya mendaftar sebagai mahasiswa BK saya tidak mau wisuda nanti dengan status sebagai alumni Prodi MPI, saya tidak mengerti MPI itu apa, dan juga tidak ada jaminan peluang kerja MPI ini setelah selesai kuliah nanti, lebih baik kami mogok kuliah dulu, sampai ada kejelasan,\" tegas Supianto. Dikatakan Supianto, dalam pertemuan yang berlangsung Jum\'at (27/09) lalu itu, banyak dihadiri oleh Mahasiswa BK semester I, dimana untuk semester III, V dan VII, hanya diwakili oleh perwakilan angkatan. \"Hasilnya, paling beberapa mahasiswa BK semester I yang masih kuliah, tapi kalau untuk mahasiswa III, V dan VII, kami masih milih mogok kuliah,\" kata Supianto. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: