Bisnis Perumahan Menurun

Bisnis Perumahan Menurun

BENGKULU, BE- Menggeliatnya bisnis perumahan yang terjadi pada tahun 2012 lalu di Bengkulu ternyata tidak terjadi hingga tahun 2013 ini. Hal ini disampaikan ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Bengkulu,  RG Guntur Alam Mkom. \"Bisnis properti tahun 2013 ini sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012 lalu,\" ungkap Guntur Alam Menurut Guntur penurunan penjualan rumah tersebut berkisar antara 5 hingga 10 persen. Sementara itu penyebab dari menurunya daya beli masyarakat. Salah satunya adalah karena tahun 2013 ini memasuki tahun politik, sehingga sebagian besar masyarakat masih disibukkan dengan urusan politik. Sementara itu terkait dengan harga, Guntur menjelaskan saat ini para pengembang masih mempertahankan harga perumahan meskipun para pengembang perumahan yang ada sudah merasakan dampak dari kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu, salah satunya ialah ongkos angkut material bahan bangunan.\"Harga yang ditawarkan masih harga lama. Meskipun kita sudah merasakan kenaikan terutama kenaikan ongkos angkut material bangunan. Kenaikan ongkos bahan bangunan tersebut sekitar 15 sampai 20 persen,\" ungkapnya. Masih bertahannya mereka dengan harga lama tersebut tak lepas dari berkurangnya daya beli masyarakat Bengkulu terhadap perumahan. Karena menurutnya dengan harga lama saja daya beli masyarakat berkurang apalagi jika dinaikkan. Sementara itu terkait dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) ia mengatakan tidak akan mempengaruhi harga rumnah, namun yang dipengaruhinya adalah besarannya angsuran yang dibayarkan konsumen ke bank. kenaikan angsuran tersebut mulai dari Rp 200 ribu. Sedangkan untuk harga rumah subsidi Guntur menjelaskan belum mengalami kenaikan sama sekali karena, kenaikan harga rumah subsidi diatur langsung oleh kementerian perumahan rakyat. \"Untuk perumahan subsidi tidak mengalami kenaikan. Rumah subsidi akan mengalami kenaikan jika kementerian perumahan rakyat yang menaikkannya,\" pungkas Guntur.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: