Dewan Panggil Ketua STAIN

Dewan Panggil Ketua STAIN

CURUP, BE - Kisruh status akreditasi dan izin program studi Bimbingan Konseling (BK) STAIN Curup akhirnya bergulir ke lembaga politik. Ketua Komisi I DPRD RL, H. Buyar, S.Ag, MM kepada wartawan, Jum\'at (27/09) memastikan pemanggilan terhadap pihak STAIN Curup untuk mencari solusi terbaik terkait tuntutan sejumlah mahasiswa dan alumni BK STAIN Curup. “Kami sudah koordinasi dengan pimpinan dengan untuk menjadwalkan rencana pemanggilan. Kalau melihat jadwal dari Banmus, sepertinya hari Rabu depan, pemanggilan sudah bisa kita lakukan. Kami akan meminta penjelasan dari pihak STAIN. Nanti kita juga memanggil perwakilan mahasiswa dan alumni untuk dikonfrontir,” kata Buyar. Permasalahan yang dihadapi BK STAIN Curup tersebut, ditegaskan Buyar harus segera diselesaikan. Pasalnya kasus ini menyangkut nasib ratusan mahasiswa. Buyar juga mengimbau agar masing-masing pihak berorientasi untuk mencari solusi, bukan saling menyalahkan. “Pertemuan yang kita lakukan untuk mencari solusinya, bukan memperkeruh permasalahan. Masalah ini memang harus diselesaikan secepatnya. Saya prihatin dengan aksi mogok mahasiswa. Namun tidak dapat juga disalahkan karena mereka memiliki hak penuh mengenai kejelasan tersebut,” ujar Buyar. Sementara itu, terkait status BK yang ternyata telah berganti menjadi Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) konsentrasi BK yang baru terungkap pasca penolakan berkas CPNS yang dimasukkan alumninya di Pemda Seluma, Buyar mengaku telah terjadi inkonsistensi dari pihak STAIN itu sendiri. “Saya sudah mendengar beberapa informasi. Yang saya heran kenapa bisa status Prodi MPI konsentrasi BK baru diketahui oleh mahasiswanya,\" kata Buyar. Dibagian lain, aksi mogok kuliah yang dilakukan mahasiswa masih tetap melanjutkan aksi mogok kuliah mereka dengan tidak datang ke kampus. Itu artinya upaya para dosen untuk membujuk mahasiswa agar tetap melaksanakan kegiatan kuliah tidak menuai hasil. Ketua Komisariat Mahasiswa (Kosma) BK STAIN Curup, Suprianto menegaskan, aksi mogok mereka dipastikan akan tetap berlanjut hingga ada kepastian bagi para mahasiswa dan alumi “Intinya selama belum ada kejelasan, kami tidak akan kuliah karena kami anggap percuma saja kuliah kalau hasilnya tidak dapat digunakan,” kata Supriyanto. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: