Pengamanan Tes CPNS Berlapis

Pengamanan Tes CPNS Berlapis

BENGKULU, BE - Panitia tes calon pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemprov Bengkulu, akan melaksanakan tes CPNS di Gedung Batik, Universitas Bengkulu. Tempat tersebut paling refresentatif untuk menyelenggarakan tes CPNS dengan sistem computer assisted test (CAT). \"Itu sudah hampir final, karena dinilai paling refresentaif untuk penyelenggaraan tes CPNS sistem CAT,\" kata Kepala BKD Provinsi, Tarmizi, BSc SSos. Dia mengatakan, dalam ujian CAT, peserta diwajibkan menyelesaikan 100 soal. Terdirdari 35 soal tes wawasan kebangsaan (TWK), 30 soal tes intelegensia umum (TIU), dan 35 soal tes karakteristik pribadi (TKP). Untuk TWK dan TIU, kalau salah nilainya nol, kalau betul nilainya 5. Dia mengatakan, peserta bisa langsung  mengetahui hasil tes kompetensi dasar (TKD) ketika selesai mengerjakan soal ujian. Jika nilai yang dia dapat melebihi ambang batas atau passing grade, potensi diterima menjadi abdi negeri semakin besar. Tarmizi menuturkan ujian dengan sistem online ini memang memiliki potensi kecurangan peserta yang harus secepatnya diantisipasi. Seperti adanya pelamar ganda. Skenario pelamar ganda ini adalah, pelamar yang tidak lulus di ujian yang resmi akan menyerobot mengikuti ujian lagi di instansi lain dan waktu berbeda. \"Kami menerapkan sistem keamanan berlapis. Supaya tidak ada yang mendaftar ganda satu instansi atau di banyak instansi,\" katanya. Sistem keamanan yang bakal diterapkan adalah keterangan foto dan tanda tangan peserta ujian. Dua tanda identitas itu akan disimpan di pusat data panitia, sehingga sudah tidak bisa dipakai untuk berkali-kali oleh pelamar nakal. \"Disamping foto dan tanda tangan, panitia juga menggunakan data-data unik. Misalnya sidik jari,\" kata Tarmizi. Data sidik jari pelamar ini diambil dari lembar ijazah yang sebelumnya sudah di-upload pelamar ke server CAT. Dengan sejumlah identitas pribadi,  potensi pelamar curang bisa ditekan. Jika ada pelamar yang ketahuan mendaftar ganda, langsung dicoret dan kepesertaannya digugurkan.  \"Sistem ujian CAT ini pelamar hanya bisa ikut sekali ujian. Hanya saja dengan sistem ini, pelaksanaan ujian dijalankan berkali-kali dalam sejumlah gelombang,\" katanya. Misalnya dalam sehari dijalankan ujian sebanyak tiga gelombang dan setiap gelombang terdiri dari 30 sampai 50 peserta ujian. \"Jika sehari bisa sampai empat gelombang, berarti sepekan (enam hari) bisa 24 gelombang,\" katanya. Hingga hari terakhir pendaftaran Rabu (25/9) formasi dokter spesialis dan perawat jiwa tidak ada peminatnya. Namun, untuk kebutuhan formasi lain, pendaftarnya mencapai 1.579 orang. Hanya saja, peserta yang lulus verifikasi hanya 1.047 orang.(100)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: