Sawah Baru Diduga Fiktif
BENTENG,BE - Saat ini dikalangan petani di Bengkulu Tengah beradar informasi jika program cetak sawah baru merupakan program fiktif. Program bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Disperhutbun) sejak tahun 2011-2013 ini rekayasa.. Soalnya, cetak sawah baru tersebut, tidak ada. Malahan, program itu bukannya meningkatkan hasil penen padi, namun malah menurun. Hal itu, karena tidak ada peran aktif dari penyuluh pertanian dan Disperhutnbun Benteng. \"Di tahun 2011 melalui dana DAK cetak sawah baru seluas 200 hektar. Kemudian ditahun 2012 melalui DAK cetak sawah baru kembali dianggarkan seluas 350 hektar. Begitu juga dengan 2013, kembali dianggarkan cetak sawah baru seluas 350 hektar, namun mana sawah barunya,\" ungkap salah -satu Kepala Desa di Kabupaten Benteng yang tidak ingin dituliskan identitasnya. Berdasarkan pantauan dari Kades, jumlah areal persawahan di Benteng ini malah menyusut. Hal itu, dikarenakan adanya alih fungsi lahan persawahan menjadi perkebunan kelapa sawit. \"Kita mepertanyakan lahan mana yang baru tersebut, sedangkan kita sama sekali tidak pernah diberitahu mengenai lahan baru tersebut,\" ujarnya. Sementara itu, Kepala Disperhutbun Benteng, Durani Usman S.Sos,MM menegaskan, siapa saja boleh melakukan pengawasan terhadap lahan cetak sawah baru termasuk juga LSM dan wartawan. Jika nantinya ditemukan bukti yang kuat terkait indikasi cetak sawah baru yang fiktif itu, silahkan lapor kepada pihaknya, polisi atau Kejaksaan. Sehingga, dapat diproses dan diusut secara tuntas. Karena pelaksanaan cetak sawah baru ini dilakukan langsung kepada kelompok tani yang mengajukan cetak sawah baru. Dengan dana langsung ditransfer ke rekening masing-masing kelompok, yang mendapat bantuan cetak sawah baru tersebut. \"Memang benar, cetak sawah baru ini di tahun 2011 seluas 200 hektar, tahun 2012 350 hektar dan tahun 2013 ini seluas 350 hektar. Untuk 1 hektarnya mendapat bantuan DAK sebesar Rp 10 juta. Silahkan saja cek langsung ke lokasi cetak sawah baru. Jika ditemukan adanya cetak sawah baru fiktif maka silahkan dilaporkan. Karena pengawasan ini tidak hanya dilakukan Disperhutbun tapi juga dilakukan seluruh elemen, mulai dari media, LSM hingga masyarakat,\" katanya. Ketika ditanyakan di dimana saja titik lokasi cetak sawah baru dari tahun 2011-2013 ini, Durani terkesan tidak ingin membeberkannya. Ia justru menyuruh wartawan mencari sendiri titik lokasi cetak sawah baru tersebut. \"Cari saja di desa-desa pasti ada, tapi bukan berarti setiap desanya ada. Untuk jumlah luas sawah lama saya tidak hafal, nantilah kita lihat catatannya di kantor,\" tambahnya.(111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: