Kemenag Dukung Tower di Masjid

Kemenag Dukung Tower di Masjid

BENGKULU, BE - Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu Drs H Mukhlisuddin SH MH, menyatakan bahwa pembangunan tower berbentuk menara masjid, memiliki banyak manfaat positif.  Hal ini disampaikannya saat dikonfirmasi soal polemik pembangunan tower di teras Masjid  Baitul Quddus Kelurahan Anggut Dalam, kemarin. \"Kami sangat mendukung pembangunan itu karena ini merupakan kemaslahatan untuk orang banyak. Hal ini terbukti sudah ada puluhan masjid yang menyatakan siap dan antri agar pembangunan tower dapat dilakukan untuk masjid mereka,\" katanya. Terlebih pembangunan tower berbentuk menara masjid itu, lanjutnya, bukan hanya di Kota Bengkulu.  Terlebih, ada perhatian walikota dengan mengajak seluruh unsur FKPD kota hingga pukul 11 malam mendengar aspirasi warga.  Oleh sebab itu, Mukhlisuddin berharap agar warga jangan terbawa emosi dan mempertahankan ego pribadi, karena ini untuk kebaikan bersama. Untuk itu semestinya saran dia agar kedua belah pihak dapat menyatukan persepsi dan mendukung pembangunan tower itu, karena untuk melakukan pembangunan masjid tidak bisa dilakukan sekaligus harus setahap demi setahap, dan adanya bantuan berupa dana kompensasi dari pihak tower yang jumlahnya tidak sedikit hal ini sangat bagus. \"Kapan lagi ada orang yang mau memberikan bantuan dana untuk pembangunan masjid sebesar itu, dan dari sisi agama kita, tidak ada dalil yang melarang hal itu.   Untuk itu dalam hal ini, kami akan mendukung apapun yang diputuskan oleh walikota dan apa yang saya jelaskan dapat kiranya menjadi referensi bagi warga maupun pemerintah kota dalam memutuskan,\" tutupnya. Hentikan Polemik Sementara Walikota Bengkulu H Helmi Hasan SE mengharapkan agar polemik seputar pendirian tower di teras halaman Masjid Baitul Quddus Kelurahan Anggut Dalam dapat dihentikan.  Menurut dia, hal ini hanya akan menimbulkan keresahan warga maupun jemaah mesjid Baitul Quddus. \"Kasihan rakyat kita. Jangan lah hal ini menjadi polemik yang berkepanjangan,\" ujar Helmi saat diwawancarai di halaman kantornya, kemarin. Menurut dia, masjid merupakan sarana ibadah pusat dilaksanakannya semua kegiatan keagamaan. Sehingga bilamana polemik ini diteruskan, ia khawatir dapat mengganggu kekhusyukan umat dalam menjalankan ibadah. \"Saya kira lebih baik kita tidak secara terus menerus membesar-besarkan hal ini,\" sampainya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: