Nelayan Tagih Janji SPBN

Nelayan Tagih Janji SPBN

BENTENG,BE - Rencana dibangunnnya Sentra Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) oleh Dinas Kelautan Perikanan & Peternakan (DKPP) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), tepatnya di Kecamatan Pondok Kelapa mulai ditagih oleh para nelayan. Pasalnya, janji yang pernah diumbar-umbarkan oleh DKPP direalisasikan dalam waktu dekat itu, hingga saat ini belum juga terealisasi. Bahkan bukti fisik seperti pasir maupun batu di lokasi tempat dibangunnya SPBN sama sekali belum ada terlihat. Keadaan ini membuat para nelayan gelisah. Apalagi dalam kondisi BBM sangat sulit bisa didapatkan seperti saat ini. Ketua kelompok nelayan pekik Nyaring, Ray (32) mengatakan, pemerintah jangan hanya bisa berjanji saja, nelayan butuh realisasi program yang telah dijanjikan itu. \"Kabar tentang rencana pembangunan SPBN tersebut sudah lama, dan kini sudah memasuki penghujung tahun belum juga terealisasi,\"akunya. Ditambahkan Ray,  saat ini setiap harinya nelayan yang kebanyakan nelayan kecil membutuhkan sekitar  20 liter BBM jenis solar masing-masing. Untuk mengisi bahan bakar kapal. Dengan keadaan ini, Benteng sudah sangat layak memiliki SPBN sendiri. Karena kalau membeli secara eceran, tentu harganya juga sangat tinggi. Sedangkan di SPBU Solar seringkali kosong. Bahkan nelayan tidak dilayani karena menggunakan jerigen. \"Kita masih menumpang di SPBN yang ada di Kota Bengkulu, namun belum bisa mencukupi kebutuhan BBM nelayan yang ada di Benteng ini,\" tambahnya. Terkait rencana pembangunan SPBN tersebut, diakui Ray dirinya bersama nelayan yang lain sudah berulang kali menanyakannya ke DKPP, tapi hingga saat ini belum juga ada jawaban pasti.  Kalau dari keterangan petugas DKPP, selama ini terkendala jumlah nelayan yang belum memenuhi kuota untuk mendirikan SPBN. Namun saat ini jumlah nelayan sudah melebihi kuota, mengapa SPBN belum juga didirikan. Sementara itu, Kepala DKPP Benteng Anzori Tawakal S.Stp mengatakan, rencana pembangunan SPBN itu tetap ada dan saat ini masih diperjuangkan. Rencananya pengelolaan SPBN itu dikelola koperasi yang memiliki badan usaha yang jelas. Untuk koperasi sendiri saat ini sudah diajukan pengelolaannya sesuai dengan syarat untuk mendirikan SPBN. Pendirian SPBN diharapkan juga memberi peluang pekerjaan serta dapat mengatasi krisis BBM yang sering melanda para nelayan. \"Kita ajukan dan masih dalam tahapan atau di proses mengenai kebutuhan SPBN yang sangat diharapkan nelayan di Benteng ini,\" demikian Anzori.(111)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: