Tiga Tersangka Curnak Dibekuk
BENTENG, BE - Berkat kerja keras, jajaran Satreskrim Polsek Pondok Kelapa berhasil mengungkap kasus pencurian ternak (curnak) yang sempat meninggalkan mobil di kawasan PT Agri Andalas Desa Ujung Karang Kecamatan Karang Tinggi sekitar 1 bulan yang lalu. Tersangkanya sebanyak 3 orang, yaitu Sawal (19), Medi (21) dan Wisnu (31). Ketiganya merupakan warga Desa Dusun Anyar Kecamatan Pondok Kubang, Bengkulu Tengah. Para tersangka ini ditangkap secara bergantian dan selisih satu jam, tepatnya sekitar pukul 21.00 WIB (19/9) di rumahnya masing - masing. Sedangkan aksi kejadian curnak yang dilakukan oleh ketiga tersangka ini, sekitar 1 bulan milik Arjulis (40) yang merupakan warga sekampung dengan tersangka. \"Ketiga tersangka pada saat kita tangkap tidak melakukan perlawanan apa-apa,\" ungkap Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ahmad Tarmizi SH melalui Kapolsek Pondok Kelapa, Iptu Rian Suhendi SPt, kemarin. Menurut Kapolsek, penangkapan ketiga tersangka curnak itu, bermula dari pihaknya yang melakukan penyelidikan terhadap barang bukti (BB) mobil yang ditinggalkan oleh ketiga tersangka curnak tersebut. Berdasarkan dari mobil inilah, polisi berhasil mendapatkan alamat si pemilik mobil sehingga dilakukan penelusuran. Kemudian terungkap jika pelakunya merupakan ketiga pemuda putus sekolah ini. Tanpa menunggu lama lagi, langsung dilakukan penangkapan dan digelandang ke Mapolsek Pondok Kelapa. \"Ketiga tersangka akan kita jerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman diatas 3 tahun penjara,\" tambahnya. Sementara itu, tersangka Sawal mengakui jika telah terlibat dalam aksi pencurian kerbau itu. Kronologisnya, bermula dari ketika mereka berencana akan menebang kayu. Hanya saja, ketika melintas mereka melihat ada kerbau yang tengah mandi. Sehingga langsung digiring ke pinggir jalan. Setiba di pinggir jalan, kedua kaki kerbau langsung dibacok hingga terjatuh. Kemudian, barulah lehernya yang ditebas oleh para tersangka. \"Kami giring ke pinggir jalan, kemudian baru kami eksekusi,\" akunya. Ia menambahkan, setelah daging kerbau dipotong - potong dan dinaikan ke dalam mobil. Namun ulah mereka ketahuan oleh warga sekitar sehingga para tersangka berlari sehingga terjadi kejar-kejaran. Hingga para tersangka terdesak dan meninggalkan mobil di TKP (Tempat Kejadian Pekara). Selanjutnya mobil milik tersangka yang menjadi amukan warga. \" Kalau kami tidak lari pada waktu dikejar warga itu maka kami sudah mati pula dihakimi warga,\" tambahnya.(111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: