Guru “Dacil” Jarang Masuk

Guru “Dacil” Jarang Masuk

KOTA BINTUHAN,BE – Sebagian guru yang telah ditetapkan bertugas di daerah terpencil (Dacil) terus mendapatkan sorotan. Sorotan tersebut sesuai hasil kunker anggota DPRD Kaur. Sebagian guru Dacil mayoritas malas  mengajar. Namun guru tersebut masih menerima tunjangan tanpa melakukan tugas  yang telah diembankanya. \"Kita sudah melihat dan mengamati dari 86 orang tersebut ada beberapa orang  yang malas tapi menerima tunjangan, bahkan yang sudah keluarpun masih menerima tunjangan,\" ujar anggota DPRD Kaur Dapil Maje Nasal Amir Hamzah, kemarin. Dikatakanya, guru Dacil yang bertugas di wilayah pedalaman khususnya Kecamatan Nasal tidak pernah datang untuk mengajar. Bahkan guru-guru Dacil tersebut hanya datang ketika gajian. Hal ini jelas menyalahi aturan bahkan pengawasan terhadap guru Dacil ini tidak pernah dilakukan. Sehingga Dispenbud Kaur diduga sudah mempermainkan data yang dikirim ke pusat. \"Pihaknya meminta Dispenbud untuk mempertanggungjawabkan data tersebut, karena hal ini sudah melanggar,\" jelasnya. Pihaknya meminta guru Dacil, lanjut Amir, untuk lebih profesional dalam melakukan tugas. Serta bertanggung jawab terhadap kewajibannya sebagai guru. Seharusnya para guru yang ditempatkan di wilayah terpencil mendapatkan tunjangan guru terpencil yang sangat besar. Bagi guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) tunjangannya sebesar gaji pokok yang diterimanya. Sementara bagi guru non PNS tunjangan yang diterima sebesar Rp 1,5 juta perbulannya. \"Tunjangan tersebut mereka terima per tri wulan langsung melalui rekening pribadi. Namun akhir-akhir ini kita terima laporan bahwa guru yang menerima tunjang terpencil tersebut tidak melaksanakan tugasnya secara profesional. Hal itu tentu sangat disayangkan,\" jelasnya. Disisi lain, Kadispenbud Kaur M Daud Abdullah SPd melalui Kabid Dikdas Yuhardi SIp mengatakan, guru yang malas bahkan sudah mengundurkan diri sudah di data, saat tidak ada lagi guru yang malas tersebut menerima tunjangan. Pada saat evaluasi, pihaknya sudah memperhentikan dan mengeluarkanya. Sehingga saat ini tidak ada guru yang malas hal ini sesuai laporan kepala sekolahnya. Memang pihaknya tidak sampai melakukan pengawasan ke bawah. \"Ada sekiatar 3 orang guru yang malas sudah kita keluarkan, sehingga gaji merekapun sudah kita masukan ke kas negara. Jadi jika ada laporan kembali maka kita akan cek ulang, agar guru dacil lebih profesional,\" jelasnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: