Inflasi Agustus Tertinggi 1,12%

Inflasi Agustus Tertinggi 1,12%

JAKARTA, BE — Inflasi masih menjadi momok bagi perekonomian Indonesia. Inflasi Agustus memang lebih landai dibanding periode Juli, tapi realisasinya masih tinggi. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, pada periode Agustus lalu terjadi kenaikan harga pada semua kelompok barang/jasa, sehingga inflasi pun menyentuh level 1,12 persen. ”Ini inflasi bulanan Agustus tertinggi sejak 1999,” ujarnya. Dengan realisasi tersebut, maka tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus 2013) sudah menyentuh level 7,94 persen, sedangkan tingkat inflasi year on year (Agustus 2013 terhadap Agustus 2012) mencapai 8,79 persen. Artinya, target APBN Perubahan 2013 yang mematok inflasi 7,2 persen pun sudah jauh terlampaui. Data BPS menunjukkan, kelompok bahan makanan menyumbang inflasi tertinggi dengan 0,45 persen, diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,16 persen, lalu kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,16 persen. Selanjutnya, kelompok sandang 0,13 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,12 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,09 persen, serta kelompok kesehatan 0,01 persen. ”Dari jenis barang, emas menjadi yang paling tinggi kenaikannya seiring kenaikan harga di pasar internasional,” sebutnya. Meski inflasi masih menanjak, namun realisasi 1,12 persen tersebut jauh di bawah periode puncak inflasi pada Juli lalu yang mencapai 3,29 persen. Menurut Suryamin, turunnya inflasi ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian harga bahan pangan cukup memberikan hasil. ”Kita tahu ada pelonggaran impor, itu cukup membantu,” ujarnya. Sementara itu, jika dicermati, inflasi 1,12 persen ini juga lebih rendah dibanding proyeksi pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Pekan lalu, pemerintah pasrah dengan proyeksi inflasi Agustus sebe­sar 1,27 persen, sedangkan BI malah memproyeksi inflasi hingga 1,3 persen. Menteri Keuangan Chatib Basri pun mulai optimistis bahwa pengendalian inflasi melalui pengamanan pasokan pangan akan memberi hasil yang lebih signifikan dalam beberapa bulan ke depan. ”Alhamdulillah, inflasi lebih rendah dari perkiraan,” katanya.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: