Terkerek Belanja Big Caps

Terkerek Belanja Big Caps

JAKARTA - Volatilitas indeks harga saham gabungan (IHSG) masih cukup tinggi dalam kondisi kontraksi perekonomian saat ini. Setelah sebelumnya mengalami koreksi karena dipicu sentimen defisit neraca perdagangan, IHSG kembali terangkat karena merespon positifnya laju bursa saham Asia dan Eropa.

Pada perdagangan kemarin (3/9), IHSG menanjak 62,78 poin (1,53 persen) ke posisi 4.164,01. Meningkatnya IHSG tersebut didorong oleh atraktifnya 45 gabungan saham terlikuid (LQ45), yang menguat 12,58 poin (1,85 persen) ke level 691,39.

Head of Research Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, laju bursa saham regional saat ini sangat kondusif, berhasil menangkis kekhawatiran terjadinya kembali pelemahan IHSG. \"Pelaku pasar memanfaatkan momen tersebut untuk belanja,\" jelasnya.

Kendati investor asing lebih banyak mencetak jual bersih (net sell) sebesar Rp 135,9 miliar, akan tetapi aksi beli ke sejumlah saham berkapitalisasi besar berhasil mengompensasi. Misalnya saham PGAS dan BMRI yang masing-masing terkerek 5,8 persen dan 4,5 persen. Sementara saham UNVR dan TLKM juga meguat 2,9 persen dan 2,3 persen.

Dengan kondisi tersebut, gerak grafis RSI, William\'s %R, dan Stochastic kembali mencoba untuk upreversal dari area oversold atau jenuh jual. Sehingga, menurut Reza, IHSG kembali masuk di kisaran traget resistance 4.158-4.217. \"Kami harap kenaikan ini tidak langsung dimanfaatkan untuk profit taking sesaat, agar IHSG mempertahankan lajunya untuk rebound,\" jelasnya.

Head of Research Universal Broker Satrio Utomo menyebutkan, pada akhir perdangan IHSG berhasil menembus level resistance dua di posisi 4.150 poin.

\"Ini benar-benar tipikal wave 2. Meski berita jelek, sebaliknya IHSG bergerak naik. Jika perdagangan kemarin (2/9) adalah bottom dari wave 2, maka kita memang tidak boleh pakai nalar. Dalam wave 2, orang yang pakai nalar akan ketinggalan kereta,\" jelasnya. (gal)

Rekomendasi Saham

Kode       Emiten              Close    Entry     Target

KLBF      Kalbe Farma    1.320    1.260     1.360 PGAS     PGN                 5.450    4.950     5.500 TINS       Timah               1.330    1.240     1.350 ASII        Astra                 5.900    5.550     6.150

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: