Sakit Jiwa Menahun Hingga Bisu
Malang nasib pemuda Senali kecamatan Arga Makmur, Kasroni alias Lo (27), sudah tiga tahun mengidap kelainan jiwa, namun sakit kejiwaannya ini malah membuat dia menutup diri untuk tidak bertemu siapa pun dan hanya berdiam diri dalam rumah. Sakit yang dideritanya ini berawal dari sakit kepala. Bagaiman ceritanya. Berikut kisah pemuda yang bercita-cita menjadi anggota polisi ini.
========================================================= MARTI RETU KODBINANSI,
Arga Makmur ========================================================= Berawal dari sakit kepala atau pusing sejak tahun 2010 lalu, Kasroni alias Lo (27) hanya diobati dengan obat dokter dan obat kampung. Namun penyakit pusing ini tak kunjung sembuh, yang akhirnya berdampak pada kejiwaannya. Saat ini ia malah mengurung diri dikamar dan sesekali keluar ke dapur untuk mencari makan dan merokok. Saat ini lelaki yang bercita-cita menjadi seorang anggota polisi ini, tidak bisa berbuat apapun, ia hanya duduk termangu dikursi ruang tamu dengan tatapan kosong. Sepintas ia seperti orang normal lainnya, tapi siapa menyangka kalau ia mengalami sakit kejiwaan. Ini pernah dibawa ke RSJKO Bengkulu sebanyak dua kali, namun hanya sebatas pengobatan lalu dijemput pulang karena penyakit kejiwaannya sudah dianggap sembuh oleh pihak kerumah sakit. Lalu tak lama kemudian penyakit kejiwaan itu kambuh lagi dan pihak keluarga hanya membiarkannya di rumah saja akibat keterbatasan biaya. Anak kedua dari empat bersaudara pasangan Kauli (53) dan Hamana (50) ini hanya berdiam diri rumah dengan kerjaan makan dan merokok, untuk aktifitas lainnya tidak pernah dilakukan. Ditambah lagi sejak satu tahun terakhir ia tidak pernah lagi berbicara semenjak pulang dari ziarah kemakam neneknya yang berada di desa Kuro Tidur. \"Pulang dari makam itulah dia tidak pernah lagi berbicara, hanya mengangguk dan menggeleng saja. Suaranya sudah tidak pernah kami dengar lagi, saat pulang dari RSJKO dulu ia pernah bersuara, tapi kini tidak lagi. Untungnya sakit jiwanya ini tidak menganggu orang, pengobatan pun tidak kami lakukan karena tidak ada biaya,\" tutur Kauli. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: