Pemimpin ‘Aksi Nyata’
Anggaran Pegawai Terendah Selama 4 Tahun BENGKULU, BE - Pakar Ekonomi Manajemen Universitas Bengkulu (Unib), Prof Dr Kamaludin SE MM, secara jelas menyatakan bahwa kepemimpinan Walikota H Helmi Hasan harus diakui telah membawa angin segar perubahan bagi warga Kota Bengkulu. Indikasinya terlihat dari efesiensi anggaran yang dilakukan oleh walikota yang dikenal relejius tersebut selama 4 tahun terakhir. \"Harus diakui bahwa Helmi Hasan mampu melakukan efesiensi anggaran. Pada Tahun 2013 ini anggaran APBD untuk belanja pegawai hanya 60 persen. Sedangkan pada masa kepemimpinan yang sebelumnya belanja pegawai dapat mencapai sebesar 70 persen pada tahun 2012, 64 persen pada tahun 2011 dan 61 persen pada tahun 2010,\" katanya saat mengikuti diskusi publik yang diselenggarakan Pusat Kajian Anti Korupsi (Puskaki) di Aula Gedung Pendidikan Nasional Provinsi, kemarin. Indikasi nyata lainnya, Prof Kamaludin melanjutkan, Helmi tidak menerima CPNS pada tahun 2013. Dengan tindakan ini, menurut dia, Helmi berhasil menyelamatkan jutaan anggaran APBD milik warga Kota Bengkulu. Padahal selama ini, rekrutmen CPNS seringkali digunakan untuk \'memetik\' uang sogokan. \"Sebelum dia menjabat, hampir setiap tahun pemerintah menerima CPNS,\" tandasnya. Prof Kamaludin juga mengajak audiens yang hadir pada acara diskusi publik tersebut untuk berfikir secara objektif. Menurutnya, hanya di masa pemerintahan Helmi Hasan saja Pemda Kota mampu memindahkan Pasar Subuh ke Pasar Barukoto, sebab pemerintah sebelumnya selalu gagal. Helmi juga menjadi satu dari sedikit sekali kepala daerah yang menggunakan mobil Toyota Innova sebagai kendaraan dinasnya. \"Sebagai gurunya di Unib, kami harap Helmi dapat terus menuai keberhasilan dalam memimpin pemerintahannya,\" ujarnya. Ditempat terpisah, Yuli Fitri, warga RTÂ 1 Kelurahan Sumber Jaya kepada BE mengatakan, aksi nyata pemerintahan Helmi juga ia rasakan. Janda anak 3 ini menyampaikan, APBD untuk Rakyat yang direalisasikan pemerintahan Helmi telah ia rasakan manfaatnya dengan perolehan gerobak yang ia terima guna menjual es tebu sehari-hari. \"Tentunya kami sangat bersyukur dengan bantuan ini. Karena biasanya kami harus menyewa gerobak Rp 20 ribu sehari. Sejak kami mendapatkan gerobak ini, pendapatan kami terus bertambah dan mencukupi untuk memenuhi biaya hidup kami, termasuk untuk pendidikan anak-anak,\" tukasnya. (009/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: