Sekolah Penerima DAK Dirahasiakan

Sekolah Penerima DAK Dirahasiakan

BENTENG, BE - Penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2013 dilingkungan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) terindikasi ada permainan atau kongkalingkong. Indikasi ini terlihat saat jurnakis meminta data nama sekolah penerima DAK senilai Rp 13 miliar dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) tersebut, Pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) menolak membeberkannya dengan berbagai alasan. Padahal, kemarin merupakan acara sosialisasi dana penerima DAK. Selain itu pada anggaran tahun 2012 lalu, daftar sekolah penerima DAK itu dipublikasikan ke media massa dengan tujuan untuk diketahui publik. \"Nanti saja ya, data sekolah penerima DAK itu, kami lagi sibuk, \" ungkap Kabid Dikdas, Sugeng Priyanto didampingi panitia DAK, Opar, kemarin saat acara sosialisasi sekolah penerima DAK di Hotel Tahura. Berdasarkan data terhimpun, keengganan Dikbud memberikan data sekolah penerima DAK itu karena khawatir jurnalis mendatangi sekolah penerima DAKmengecek bantuan tersebut.  Dana itu benar disalurkan atau tidak. Selain itu Dikbud juga khawatir jurnalis menanyakan soal pungutan liar (Pungli) pada sekolah penerima DAK tersebut. Bila Pungli itu terungkap tentu pelakunya bisa terseret kasus hukum. Apalagi, beradar kabar jika DAK tahun 2013 ini menjadi target aparat penegak hukum. \"Mana mau mereka memberi datanya. Karena bisa ketahuan ada punglinya,\"ungkap salah seorang sumber BE. Sementara itu, Ketua DPRD Bengkulu Tengah (Benteng), Suharto dalam sambutan saat membuka acara sosialisasi sekolah penerim DAK itu, meminta agar pengunaan dana DAK tahun 2013 ini diawasi bersama. Sehingga, akan terbebas dari indikasi penyelewengan yang berpotensi menimbulkan kerugian negara. Karena, anggaran DAK ini bersumber dari APBN. Apalagi dana DAK tahun ini cukup besar atau mencapai sebesar Rp 13 miliar. \"Mari kita awasi bersama pengunaan dana DAK tahun 2013 ini,\" ujarnya. Ditambahkannya, kucuran dana DAK ini bertujuan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana disekolah. Khususnya bagi sekolah yang fasilitasnya sudah rusak. Dewan meminta penyaluran DAK ini tepat sasaran. Jangan sampai ada sekolah yang masih bagus mendapatkan bantuan tetapi ada juga yang sebaliknya. \"Kita minta Dinas Dikbud selektif memberikan bantuan dana DAK ini kepada sekolah -sekolah yang memang membutuhkan,\" pungkasnya. (111)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: