Gubernur Raih Penghargaan Menristek
Pelopor Penguatan Sistem Inovasi Daerah BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, SAg, MPd mendapatkan penghargaan sebagai Pelopor Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) Republik Indonesia. Penghargaan yang diberikan Menteri Ristek Prof Dr Gusti Muhammad Hatta itu berlangsung, kemarin (29/8) di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Statistik Daerah (BPP dan Stada) Provinsi, Ir Diah Irianti Razali, MSi menjelaskan, penghargaan pelopor SIDa diberikan kepada gubernur yang proaktif dan memiliki prakarsa yang tinggi dalam mempelopori pelaksanaan penguatan SIDa di provinsi yang dipimpin. Penghargaan pelopor SIDa hanya diberikan kepada 11 gubernur, yakni Gubernur Bengkulu, Lampung, Sumatera Utara, Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Gorontalo. \"Gubernur Junaidi mendapatkan penghargaan atas sikap proaktif dan prakarsa yang tinggi dalam mempelopori pelaksanaan SIDa di Provinsi Bengkulu,\" kata Diah. Anugrah Pelopor Penguatan SIDa ini diberikan bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) tahun 2013 atau yang ke-18. Dihadiri dan dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Diah menjelaskan, anugran diberikan berdasarkan seleksi yang dilakukan tim juri dari Kemenristek. Mulai seleksi berkas pada Mei 2013, presentasi pada 12 Juni 2013, di kantor Kemenristek. Dari presentasi itu, ditetapkan 11 Provinsi yang lolos ke tahap kunjung lapangan. \"Penghargaan ini merupakan bentuk komitmen Gubernur mengangkat komoditi unggulan menjadi inovatif dengan nilai ekonomis tinggi. Atau dengan kata lain memadukan potensi daerah dengan teknologi agar bernilai jual tinggi,\" terangnya. Diah mencontohkan Kabupaten Mukomuko, komoditi umbi-umbian dan udang sisa, bisa diinovasikan menjadi tequila dalam kemasan bagus. Sehingga, umbi-umbian yang awalnya dijual dengan harga murah, jadi bernilai jual tinggi, dan udang sisa yang tidak berguna menjadi bernilai ekonomis. Semua kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu menurut Diah memiliki komoditi unggulan. Hanya saja saat ini, komitmen Bupati dan Walikota untuk mengembangkan komoditi tersebut masih perlu ditingkatkan. Perguruan tinggi di Provinsi Bengkulu menurut Diah sangat berkompeten dan bisa dilibatkan oleh kabupaten dan kota dalam menginovasi komoditi. \"Tahun lalu, Pemprov berkerjasama dengan Unib memetakan potensi komoditi unggulan seluruh kabupaten dan kota. Bank Indonesia juga lakukan pemetaan dari sisi ekonomi. Hasilnya sama, bahwa potensi komoditi di daerah kita ini sungguh luar biasa. Gubernur Junaidi sangat komitmen untuk melaksanakan penguatan SIDa di Provinsi Bengkulu,\" ujarnya. Sementara Gubernur Junaidi merasa bersyukur atas penghargaan yang diterimanya. Bagi Gubernur Junaidi, sekecil apapun penghargaan dari orang wajib dihargai, sebagai bentuk apresiasi. Apalagi penghargaan yang baru diterimanya itu di tingkat Nasional. Selain itu, penghargaan menurutnya adalah motivasi dan dorongan agar selalu berkarya, berkerja dan berbuat baik. Gubernur Junaidi mempersembahkan penghargaan itu kepada seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu dan tim di Pemprov. \"Penghargaan ini tidak didapat dengan sendirinya tapi kerja sebuah tim. Artinya keberhasilan ini adalah keberhasilan sebuah tim, penghargaan untuk semua,\" ucapnya.(100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: