Jokowi: Layanan KTP di Kelurahan Hendaknya Seperti Bank
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menilai sistem loket pada pelayanan KTP di kelurahan dan kecamatan sudah ketinggalan zaman. Tempat pelayanan yang baik, katanya, haruslah menggunakan sistem terbuka. \"Pakai sistem loket sudah 200 tahun lalu, ketinggalan,\" kata Jokowi saat memberi pengarahan kepada seluruh camat dan lurah di Balaikota DKI Jakarta, Kamis 25 Oktober 2012. Ia kemudian menunjukkan sketsa konsep pelayanan yang baru. Pelayanan pembuatan KTP, lanjutnya, dibuat seperti di bank. Tempat duduk dibuat nyaman bukan hanya untuk petugas tapi juga warga. Ruangan diberi pendingin. Selain itu, petugas front desknya harus aktif memberikan informasi. \"Memberitahu warga. Kalau masyarakat datang ucapkan selamat pagi,\" katanya. Petugas bagian depan harus yang sedap dipandang dan murah senyum. Disediakan juga tempat dan mesin antrean. Pokoknya Jokowi akan mengubah total sistem yang ada sekarang. Dia pun mengajak seluruh lurah dan camat di Ibukota agar mau bekerjasama menjalankan konsep yang baru itu. \"SDM di DKI luar biasa bagus, tapi kita perlu mengubah dari pola lama ke pola yang baru. Saya ingin bapak ibu semuanya sanggup ,\" kata mantan wali kota Solo itu. Para camat dan lurah yang hadir menjawab dengan lantang \"sanggup.\" \"Kerasnya kayak gitu, nanti saya tunggu tanggal mainnya,\" ujarnya. Seluruh lurah dan camat se-Jakarta, kemarin hadir. Meski acara dijadwalkan pada pukul 11.00 WIB, seluruh lurah dan camat sudah datang 30 menit sebelum acara dimulai. Seluruh lurah dan camat sudah berkumpul sejak pukul 10.30 WIB. Mereka datang tanpa menggunakan baju dinas. Lurah dan camat itu terlihat menggunakan batik. Sambil menunggu rapat dimulai, lurah dan camat se-Jakarta masih terlihat duduk-duduk. Termasuk Lurah Senen, Anwar Maulana, yang menjadi korban sidak Jokowi. Selain Anwar, Lurah Cempaka Putih Timur, Ety Kusmiyati, yang tidak tidak berada di kantornya saat Jokowi datang, memiliki alasan sendiri. Ia mengaku sedang melaksanakan pemantauan rutin di wilayah kerjanya saat gubernur datang. \" Saya kan sedang monitor wilayah, itu pekerjaan rutin,\" katanya. Ety sendiri mengaku datang ke balaikota untuk mendengar pengarahan dari Gubernur. Acara seperti dianggap sangat berguna untuk memotivasi jajaran lurah dan camat agar kinerja mereka terus meningkat. \"Ini bagus sekali, saya datang untuk dengan pengarahan Pak Gubernur, saya dukung apa yang dilakukan Pak Gubernur,\" katanya. Sebelumnya Jokowi mengatakan, dirinya perlu memberi pengarahan khusus kepada camat dan lurah itu. Sebab, mereka merupakan rekan kerjanya sebagai gubernur DKI Jakarta. Selain itu, tambah Joko Widodo, pengarahan ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. \"Perlu disampaikan kepada lurah dan camat karena mereka partner saya. Ini masalah pelayanan masyarakat untuk membangun sebuah sistem. Sekarang banyak ruang tertutup harus dibuat terbuka,\" ujarnya.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: