Harnyoto SE

Harnyoto SE

Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi, Jujur, Ikhlas dan Berjiwa Seni

\"IMG_0026\" \"dd\"KEPALA Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinsos) Provinsi Bengkulu, Harnyoto SE mengawali karier pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak 1992. Sebelum berkiprah sebagai abdi negara, ia senpat merantau di Jakarta menjadi konsultan manajemen pasca menyelesaikan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu (Unib) 1998. Haryanto ikut seleksi pendaftaran PNS, ia pun lulus dengan sempurna. Dikenangnya, rekrutmen PNS di masanya dibanding kini sangat berbeda. Dulu, rekrutmen dilakukan pemerintah pusat, namun pendaftar bisa memilih rayon yang kehendaki. Kini, rekrutmen CPNS daerah berdasarkan sistem otonomi daerah. Sehinga ketika itu, ia memilih rayon Bengkulu. Lantas ia pun mulai bekerja di Kantor Wilayah (Kanwil) Depertemen Sosial (Depsos) RI Provinsi Bengkulu. \"Tamat kuliah saya tidak langsung mendaftar menjadi PNS. Saya ingin merantau terlebih dahulu ke Jakarta,\" kenang bapak 2 anak ini. Pertama kali mengabdi, ia ditempatkan sebagai staf Perencanaan sampai tahun 2000. Kemudian, terjadi otonomi daerah, Kanwil Depsos menjadi Dinsos, hingga ia dipromosikan menjabat Kepala Seksi Organisasi Sosial sampai 2008. Kemudian, dipromosi menjadi Kepala Bidang Kelembagaan Sosial sampai 2010. Kemudian dimutasi menjadi Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial. Dan sejak Juni lalu, iapun dipercaya menjabat Kepala Dinas. Dalam meniti karier, Kak Nyoto—begitu sapaan akrab di lingkungan keluarganya--, memiliki prinsip menjadikan kunci dalam menjalani pekerjaan dengan ikhlas dan jujur. Menurutnya, jika kedua hal tersebut sudah melekat dalam hidup, maka hal lainnya akan mengikuti dengan sendirinya. Seperti, profesional, loyalitas, dedikasi dan kredibelitas.

\"DSC_0006\"Modal utama kita dalam menjalani pekerjaan adalah ikhlas dan Jujur, jika kedua hal tersebut sudah melekat dalam diri kita maka yang lainnya akan mengikuti dengan sendirinya,\" jelasnya. Ia mengatakan, dalam menjalani sesuatu tidak bisa hanya dilakukan hanya seorang diri. Meskipun bisa, maka hasilnya tidak akan maksimal seperti hasil kerja kelompok. Sehingga, dalam meniti kariernya, hingga menjadi kepala dinas saat ini, ia yakin tidak bisa tanpa ada dukungan dari pihak lain. Dukungan paling utama baginya adalah keluarga dan rekan kerja serta bawahan. Kak Nyoto, dalam memberdayakan masyarakat, ia mendorong orang menjadi fokus terhadap apa yang saat ini sedang dikejakannya. Dicontohkannya, jika orang tersebut adalah petani, jangan diajarkan ia dengan keahlian yang baru, namun jadikan ia menjadi seorang petani yang handal sehingga ia bisa mensejahterakan keluarganya.

Berjiwa Seni \"IMG_0038\"Di balik kesibukannya sebagai abdi negara sekaligus seorang administrator, Harnyoto tetap menyempatkan diri melakukan kegemaran sejak kecil. Yakni, melukis. Menurutnya, segala sesuatu di dunia ini dapat dilakukan dengan seni, baik dari cara berbicara hingga cara kita bersilaturahmi ke pada orang lain, semuanya membutuhkan seni. \"Coba kita bayangkan andaikan tidak memiliki seni, berbicara saja akan asal-asalan. Namun, orang yang memiliki jiwa seni, maka cara sikapnya pun akan berbeda,\" ungkapnya.

Bagi Harnyoto, seni menjadi alat memperbaiki segala hal, karena di dalamnya membawa keindahan. Namun, ia menyatakan yang harus dihargai dari seorang yang mempunyai jiwa seni adalah terkait seberapa banyak kreasi seni yang telah diciptakan yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan masyarakat. (Ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: