Bebani APBD, Honorer Dipangkas
BENTENG, BE - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), H. Dharmawan Yakoeb, SE.MH mengatakan Pemkab tengah mengevaluasi honorer yang ada di Bumi Maroba Kite Maju ini. Saat ini jumlah honorer di Benteng sudah mencapai sebanyak sekitar 2000 orang lebih. Membeludaknya jumlah honorer itu tentu membebani APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) untuk mengaji honorer itu. Sedangkan, kinerja atas honorer ini tidak jelas dan banyak yang malas. \"Jika hanya untuk menghabiskan anggaran di APBD saja, lebih baik tenaga honorer ini kita tertibkan,\" ungkapnya, kemarin di ruang kerjanya. Dalam evaluasi tenaga honorer ini dilakukan penyaringan terhadap honorer berdasarkan masa kerjanya. Honorer yang dipertahankan hanyalah yang masa kerja sudah lama. Bagi tenaga honorer yang masa kerjanya baru, kemungkinan besar dikeluarkan atau dipecat. Hanya saja, kewenangan memangkasnya ada pada Bupati Benteng, H. Ferry Ramli, SH.MH dan Wabup Muhamad Sabri, S.Sos. \"Kalau eksekutor yang mencoret honorer itu Pak Bupati dan Wabup, kita hanya memberikan daftar namanya saja,\" pungkasnya. Penertiban honorer itu, sambung Sekda tidak hanya diberlakukan dilingkungan Sekretariat Pemda saja. Namun, juga dilakukan disetiap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di Benteng ini. Begitu juga dengan kebijakan pengangkatan tenaga honorer juga diperketat. Karena, harus ada surat pengangkatan dari bupati dan bukan oleh Kepala SKPD. \"Apalagi, latar belakang pendidikan tenaga honorer ini didominasi oleh tamatan SMA bukan dari sarjana,\" jelasnya. Menurut Sekda, dahulu honorer itu direkrut karena kabupaten bungsu pemekaran ini masih sangat kekurangan terhadap jumlah aparatur pemerintahan. Namun, saat ini jumlah pegawai di Benteng ini sudah terlalu banyak sekitar 3.500 orang lebih. Hal itu, direkrut dari CPNS dan PNS pindahan dari daerah luar Benteng. \" Kalau jumlah PNS kita banyak untuk apa tenaga honorer yang tidak jelas kinerjanya,\" terangnya. (111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: