Bersikap Optimistis Bantu Atasi Stres

Bersikap Optimistis Bantu Atasi Stres

Pernah bertanya-tanya bagaimana sikap optimistis bisa berpengaruh terhadap pengendalian stres? Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bagaimana kedua hal ini bisa saling berkaitan satu sama lain. Tim peneliti dari Concordia University menemukan bahwa, tingkat hormon stres seseorang yang selalu bersikap optimistis tetap lebih stabil dalam menghadapi saat-saat stres, dibandingkan dengan mereka yang selalu pesimistis. \"Pada hari-hari di mana mereka mengalami stres dengan tingkat yang lebih tinggi dari biasanya, maka saat itulah kita melihat bahwa respon stres mereka yang pesimistis jauh meningkat. Akibatnya mereka mengalami kesulitan mengembalikan tingkat kortisol (hormon stres) mereka,\" kata peneliti, Joelle Jobin, sepert dilansir laman The Huffington Post, Senin (19/8). Hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Health Psychology ini melibatkan 135 orang berusia 60 tahun dan lebih. Seluruh responden ini kemudian diteliti selama 6 tahun. Selama 12 hari yang berbeda sepanjang periode tersebut, peneliti mengumpulkan sampel air liur sebanyak 5 kali sehari untuk mengukur tingkat hormon kortisol mereka. Selain itu, peneliti juga meminta peserta untuk mengungkapkan berapa kali mereka merasa stres atau kewalahan dalam sehari, seperti apa tingkat stres yang mereka alami, dan apakah mereka menganggap diri mereka termasuk ke dalam optimistis atau pesimistis. Kemudian peneliti membandingkan tingkat kortisol peserta pada hari tersebut dengan tingkat kortisol rata-rata mereka selama bertahun-tahun. Hal ini dilakukan untuk mengukur seberapa banyak kadarnya mengalami fluktuasi naik dan turun. Mereka menemukan bahwa tingkat kortisol pada mereka yang optimistis tidak meningkat secara signifikan pada hari-hari stres mereka, jika dibandingkan dengan para pesimistis. Tingkat kortisol mereka lebih mungkin meningkat secara signifikan pada hari-hari stres mereka. Oleh karena itu, ada baiknya mulai kini tanamkan sikap optimistis agar stres yang berlebihan dapat dihindari. Selain mengurangi stres, optimistis juga dapat menyehatkan jantung, menstabilkan kadar kolesterol, memperbaiki kadar imun tubuh, dan mengurangi risiko stroke.(fny/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: