Bupati Kepahiang : “Usut Pencemaran, Libatkan Polisi”
KEPAHIANG, BE - Sampel air 6 sumur milik warga di sekitar SPBU Kelurahan Pasar Kepahiang hari ini diterima Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLH-KP) Kepahiang. Untuk mengusut kasus dugaan pencemaran BBM pada air itu, Bupati Drs H Bando Amin C Kader MM meminta BLH-KP melibatkan polisi dalam mengecek kasus tersebut Kepala BLHKP Kepahiang, Idrus SSos mengatakan, sampel berupa air sumur yang dikirim ke Bapelkes hari ini besar kemungkinan akan diterima pihaknya. Dari uji sampel itu nantinya bisa diketahui tingkat pencemaran BBM terhadap sumur warga itu. \"Sejauh ini memang kita belum mengetahui secara pasti penyebab pencemaran itu, apakah bersumber dari tanki milik SPBU yang mengalami kebocoran ataupun berasal dari sumber lain,\" ungkap Idrus. Dikatakannya, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak SPBU, namun SPBU tetap menyangkal jika pencemaran itu berasal dari tanki yang mengalami kebocoran. Meskipun demikian, kemarin pihak SPBU akan mengecek pipa yang menghubungkan tanki pada pompa bensin. \"Memang dalam pengecekan itu kita tidak dilibatkan, karena SPBU ingin mengeceknya sendiri. Kalau sejauh ini kita belum melakukan pengecekan itu disebabkan kita masih menunggu hasil uji Bapelkes,\" beber Idrus. Sementara itu, Bupati Kepahiang Drs H Bando Amin C Kader MM tetap menyayangkan terjadinya pencemaran sumur milik warga. Dirinya berharap SKPD terkait segera mengambil tindakan, terutama mencari tahu sumber pencemaran. \"Saya minta BLHKP bersama timnya segera melakukan pengecekan terhadap sumber pencemaran sumur warga, jika perlu dalam pengecekan itu nantinya aparat kepolisian dilibatkan,\" ujar Bando saat dimintai keterangan usai menghadiri Paripurna peringatan HUT Kemerdekaan RI di DPRD Kepahiang belum lama ini. Dibagian lain, Kapolres Kepahiang AKBP Sudarno SSos menyatakan bahwa pihaknya telah menurunkan anggota terkait dugaan pencemaran BBM terhadap SPBU. Sehingga nantinya sumber pencemaran bisa diketahui secara pasti. \"Kita telah menurunkan anggota diantaranya untuk mencari tahu penyebab terjadinya pencemaran itu. Untuk sementara ini memang hasilnya belum diketahui, tapi yang jelas jika nantinya dalam dugaan itu terdapat pelanggaran hukum maka akan ditindak,\" jelas Kapolres. Sumur Dewan Sementara itu, dugaan pencemaran BBM tidak hanya dialami 4 warga saja seperti yang diberitakan sebelumnya, tetapi sumur salah satu anggota DPRD Kepahiang HM Aziz yang juga berdomisili di sekitar SPBU Kelurahan Pasar Kepahiang juga mengalami hal serupa. HM Aziz dikonfirmasi menyampaikan sejak sumurnya ikut tercemar pada pertengahan puasa lalu, sudah saat itu air sumurnya tidak bisa lagi digunakan sebagaimana mestinya. \"Sejak saat itu, air sumur mengeluarkan aroma BBM jenis premiumm, memang awalnya air sumur tidak langsung berwarna kehitaman. Tapi lama-kelamaan berubah warga dari jernih menjadi kehitaman dan aromanya semakin menyengat,\" ujar Aziz. Menurutnya, terkait pencemaran itu, memang warga menduga bersumber dari SPBU, ini dikarenakan bukan sumur milik pengecer BBM saja yang tercemar tapi sumur milik warga yang berada disekitar SPBU juga terjadi hal yang sama. \"Jika pihak SPBU menuding pencemaran itu bukanlah bersumber dari mereka karena pemilik sumur merupakan pengecer BBM sangat tidak masuk akal, karena saya saja bukan pengecer BBM tapi sumur ikut tercemar,\" kata Aziz anggota Komisi III DPRD ini. (505)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: