Peneliti Berhasil Bikin Otot Jantung Buatan

Peneliti Berhasil Bikin Otot Jantung Buatan

LONDON - Para peneliti di Fakultas Kedokteran University of Pittsburgh berhasil membuat otot jantung buatan untuk mengganti bagian yang rusak karena serangan jantung.

Para ilmuwan menggunakan sel punca atau stem cells untuk membangun kembali jantung tikus setelah melucuti sel-sel aslinya.

Seperti dilansir cnet, Rabu (14/8), sebuah tim peneliti di Fakultas Kedokteran University of Pittsburgh pertama-tama melucuti sel-sel dari jantung tikus, sebuah proses yang menurut mereka memerlukan waktu 10 jam.

Sisa sel-sel jantung tersebut kemudian diisi dengan sel-sel punca pluripoten manusia (iPS). Sel-sel ini dibuat menjadi sel-sel progenitor kardiovaskuler (MCP) multipotensi. Sel-sel iPS sendiri dibiakkan dari sel-sel fibroblast dari biopsi kulit manusia.

\"Belum pernah ada yang mencoba menggunakan MCP untuk regenerasi jantung sebelumnya. Ternyata matriks ekstraseluler jantung, atau materi tempat tumbuhnya sel jantung, dapat mengirim sinyal-sinyal untuk memandu MCP menjadi sel-sel terspesialisasi yang diperlukan untuk fungsi jantung yang benar,\" tutur peneliti senior Lei Yang, asisten profesor untuk biologi perkembangan di Fakultas Kedokteran University of Pittsburgh.

Jantung yang baru dibuat itu mulai berdegup dengan kecepatan 40-50 detak per menit dalam beberapa minggu, menurut para peneliti. Meski menjanjikan, mereka mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk membuat jantung berkontraksi lebih kuat supaya dapat memompa darah lebih efektif, dan membangun kembali sistem konduksi listrik jantung secara benar sehingga detak jantung meningkat dan melambat secara benar.

\"Di masa yang akan datang, hal ini dapat mengacu pada penggantian jaringan yang sesuai untuk transplantasi,\" terangnya.

Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Nature Communications. \"Salah satu tujuan kami berikutnya adalah melihat apakah mungkin membuat otot jantung manusia untuk mengganti bagian yang rusak karena serangan jantung. Hal itu mungkin lebih mudah dicapai karena tidak akan memerlukan sel sebanyak itu,\" pungkasnya. (esy/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: