Laka Lantas Selama Lebaran Menurun Drastis

Laka Lantas Selama Lebaran Menurun Drastis

TUBEI, BE - Memasuki H+4 Idulfitri 1434 H, angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang terjadi di wilayah Kabupaten Lebong menurun drastis dibandingkan Lebaran tahun lalu selama operasi ketupat. Hal tersebut disampaikan Kapolres Lebong AKBP Roh Hadi SIK melalui Kasat Lantas Iptu Rikky Operiadi kepada wartawan saat dikonfirmasi kemarin. \"Hasil pantauan kita selama lebaran ini hanya ada dua kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Lebong. Pertama itu kecelakaan yang terjadi antara kendaraan roda dua dan roda empat, kemudian pada lebaran ke tiga terjadi kecelakaan di arah objek wisata Air putih akibat jalan yang licin hingga akhirnya motor yang kecelakaan masuk ke bawah truck yang muncul dari arah berlawanan. Namun, sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut, hanya terjadi luka ringan terhadap korban,\" ungkap Kasat Lantas. Selain itu, disampaikan Kasat, pihaknya sangat menyayangkan banyaknya masyarakat yang enggan melaporkan jika melihat kejadian kecelakaan. Padahal laporan tersebut sangat berguna bagi korban kecelakaan untuk mendapatkan santunan asuransi dari Jasa Raharja. \"Nah dua kecelakaan yang tadi saja itu tidak ada laporannya karena korban tidak mau melapor. Untuk itu kita himbau kepada masyarakat untuk dapat melapor jika melihat atau mengalami kecelakaan di nomor Kasat Lantas yakni 081269309111,\" imbau Kasat. Tak Tertanjak, Mobil Nyungsep \"Nyungsep\"Dibagian lain, pada Sabtu (10/8) sekitar pukul 16.00 WIB terjadi kecelakaan tunggal di jalan Desa Talang Ulu. Mobil jenis Suzuki Carry warna merah BD 1284 LD yang dikendarai Joni Hendra (32) bersama istrinya Magdalena (27) Warga Desa Talang Leak kecamatan Bingin Kuning mundur setelah tidak kuat menanjak tebingan tinggi di Desa Talang Ulu hingga akhirnya mobil tersebut mundur dan sebagian badan mobil masuk ke jurang dengan kedalaman sekitar 2 meter. Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal tersebut, namun kerugian materil yang ditimbulkan mencapai 10 juta rupiah. \"Tadi itu, mobil ini mau ke atas, tapi tiba-tiba mesinnya mati dan langsung mundur lagi kebawah. Diduga sopir tidak bisa mengendalikan kendaraan hingga akhirnya bagian depan mobil masuk ke jurang. Sore ini (kemarin,red) langsung akan kita angkat keatas dengan bantuan mobil derek sampah,\" jelas Toni salah satu warga yang ditanyai wartawan.(777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: