Muhammadiyah Tolak Sidang Isbat
JAKARTA, BE - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin memastikan ormas yang dipimpinnya tidak akan mengirimkan wakilnnya pada sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1434 H. Menurutnya, salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia ini tidak ingin kehadiranya hanya pemain bagi kebijakan pemerintah. \"Muhammadiyah tidak ikut rapat Isbat, karena saat menterinya Suryadharma Ali sangat dipolitisir. Kalau hadir di sana nanti jadi pemanis saja,\" ujar Din di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (6/8). Menteri Agama Suryadharma Ali akan menggelar sidang Isbat di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (7/8) besok. Sidang isbat itu dijadwalkan digelar lebih cepat sehingga bisa agak lama pembahasannya. Muhammadiyah sendiri sudah jauh hari menetapkan 1 Syawal. Dengan menggunakan metode wujudul hilal atau yang lebih dikenal dengan istilah hisab, Muhammdiyah menetapkan Idul Fitri jatuh pada Kamis (8/8). Din menjelaskan, pemerintah sebaiknya tidak perlu ikut campur dalam penentuan awal dan akhir Ramadan. Sebab hal itu sudah masuk ranah keyakinan. \"Kapan tarawih, kapan Idul Fitri pemerintah tidak perlu ikut campur,\" ucapnya. Kendati demikian, menurut Din, persoalan penetapan awal dan akhir Ramadan memang perlu dibicarakan karena kerap terjadi perbedaan dalam penetapannya. Muhammadiyah kata dia, mempunyai pendekatan tersendiri untuk menentukan Ramadan termasuk lebaran. \"Muhammadiyah pendekatannya berbasis pengetahuan, maka hasilnyapun eksak, astronomi, dan fisika. 1 Syawal sudah kami ketahui, ini menjawab memenuhi perintah Alquran,\" tuturnya. Ditambahkan Din, Muhammadiyah telah menetapkan hari raya Idul Fitri 1434 Hijriah. Perayaan Idul Fitri menurut dia, akan jatuh pada hari Kamis (8/8). \"Pada hari Rabu (7/8) sudah terjadi pertemuan antara matahari, bulan dan bumi pada garis lurus,\" katanya. Di bagian lain Kemenag Bengkulu tetap menggelar Penentuan 1 Syawal 1434 H di kawasan Hotel Horizon, Kota Bengkulu sore ini. Rencananya rukyatul hilal akan digelar bersama Persatuan Hari Besar Islam (PHBI), ormas Islam, pemerintah daerah, kepala KUA, kalangan Rektor dan lain-lain. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu H Suardi Abbas, SH MH menuturkan, surat undangan pelaksanaan rukyatul hilal telah disebar. \"Apapun hasilnya akan disampaikan ke Kemenag pusat sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan sidang isbat,\" katanya. Menurutnya kegiatan rukyatul hilal di daerah Bengkulu selalu dilakukan menjelang puasa sebagai penentuan 1 Ramadhan dan digelar kembali untuk menentukan 1 Syawal. Pelaksanaan rukyatul hilal akan menggunakan teropong bintang yang Kemenag miliki. Dari laporan yang kita terima dari tim hisab rukyat, posisi hilal yang sudah ada di atas 2 derajat yakni 4 derajat, kemungkinan besar satu syawal akan berlangsung besok (8/8). \"Mudah-mudahan tidak ada perbedaan, kalau awal Ramadhan memang ada perbedaan,\" tukasnya. Pagi Cerah, Malam Hujan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Hariyanto melalui Kepala Bidang Observasi dan Informasi, Sudiyanto menuturkan menjelang hari raya sebagian besar di Provinsi Bengkulu akan diguyur hujan. Namun intensitas hujan akan terjadi pada sore hingga malam harinya. Sedangkan pelaksanaan salat Ied tidak akan terganggu. \"Cuaca di Bengkulu pada 5-8 Agustus akan terjadi hujan dengan intensitas ringan dan sedang. Yang terjadi sore dan malam dengan kategori lebat. Namun pada pagi hingga siang belum berpengaruh terhadap salat ied,\" terangnya seraya mengungkapkan hujan juga disertai angin kencang, dari arah angin Timur ke Tenggara. Hujan lebat akan terjadi di beberapa kawasan di Provinsi Bengkulu. Seperti di Bengkulu Utara, dan Mukomuko. Tingginya curah hujan dikarenakan wilayah Samudera Hindia, tepatnya di sebelah Sumatera terjadi tekanan-tekanan rendah sehingga peluang penumbuhan awan hujan cepat terbentuk.(247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: