Oknum TNI Serbu Polisi
1 Polisi Babak Belur BENGKULU, BE - Kemarin sore (4/8) sekitar pukul 15.25 WIB warga Kota Bengkulu dihebohkan dengan aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum Tentara Nasional Indonesi (TNI). Para pelaku yang diperkirakan berjumlah 5 orang ini menyerbu pos lalu lintas (Lantas) Polres Bengkulu yang berada di Jalan Suprapto, tepatnya di simpang Jalan KZ Abidin I Kelurahan Kebun Dahri Kecamatan Ratu Samban. Para pelaku yang bertindak seperti preman ini merusak kendaraan roda dua petugas polisi yang tengah parkir di Tempat Kejadian Perkara (TKP), serta memukuli seorang anggota Satuan Lalu Lintas yang tengah berjaga bernama Bripka Holowan Sutinjak. Dan menurut penuturan warga yang menyaksikan peristiwa ini, 4 polisi lain yang ada di pos memilih kabur. Akibat aksi brutal oknum TNI itu, Bripka Holowan terluka parah di bagian kepala. Korban mengalami luka robek di bagian kepala belakang sehingga harus menerima sebanyak 15 jahitan untuk menghentikan darah yang terus keluar dari kepala korban. Danrem 041 Garuda Mas Kolonel Inf. Teguh Pam Budi melalui Kepala Pusat Penerangan Korem Mayor Onsunoni membenarkan pertistiwa kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI terhadap anggota Lantas Polres Bengkulu tersebut. Kapenrem memastikan terduga pelaku bukanlah anggota prajurit Korem 041 Gamas, sebab pelaku berinisial HS merupakan anggota TNI dari salah satu kesatuan TNI Jawa Timur. \"Terduga pelaku adalah orang Bengkulu, dirinya sedang cuti lebaran,\" terang Onsunoni melalui pesan singkatnya kepada wartawan BE. Lebih lanjut Kapenrem menjelaskan, perkara ini berawal dari cekcok mulut antara korban dan pelaku karena adik pelaku di-Tilang polisi terkait permasalahan lalulintas. Dijelaskan Kapanrem, saat ini oknum anggota TNI tersebut tengah diproses pihak yang berwajib untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Sedangkan 4 lainnya, masih belum diketahui. \"Yang jelas bagi prajurit yang bersalah akan diproses sesuai ketentuan KUHPM (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer), karena perbuatan tersebut sudah termasuk tindak pidana,\" lanjut Kapenrem. Sementara data terhimpun BE, menurut warga sekitar TKP, peristiwa ini berlangsung secara tiba-taba. Berawal dari seorang warga yang di-Tilang oleh korban karena melanggar peraturan lalulitas. Disebutkan warga yang tidak mau disebutkan namanya ini, saat di-Tilang, warga itu menghubungi seseorang yang diduga anggota keluarganya. Lalu beberapa menit kemudian datang seseorang berbadan tegap dan berambut cepak (yang kemudian diketahui berinisial HS), menemui korban dan terjadilah keributan antara korban dan pelaku. Beruntung saat itu warga tengah ramai berada di lokasi sehingga aksi keributan tersebut dapat dilerai warga. Pelaku pun pergi meninggalkan lokasi keributan, tetapi sekitar 30 menit kemudian pelaku datang bersama 4 temannya yang menurut penuturan warga juga berbadan tegap dan berambut cepak. \"Tadi sekitar 5 orang, mereka merusak kendaraan polisi, lalu korban keluar dan langsung dipukuli oleh pelaku,\" ungkap sumber BE tersebut. Warga lainnya yang mengaku bernama Edi mengatakan, para pelaku memukuli korban tanpa ampun hingga korban tidak dapat menghindar lagi. Sampai akhirnya bagian kepala korban mengeluarkan darah, baru para pelaku meninggalkan lokasi kejadian tersebut. Lalu teman korban langsung melarikan korban ke RS Raflesia untuk mendapatkan pertolongan medis. Sumber ini juga mengungkapkan jika pada saat kejadian, ada anggota Lantas yang lainnya berada di pos tersebut. Selain korban menurut warga ada sekitar 4 orang petugas lainya yang memang bertugas untuk mengatur lalu lintas di simpang Jalan KZ Abidin I. Tetapi saat penyerangan tersebut terjadi, keempat anggota yang lainya berlari menyelamatkan diri masing-masing. \"Memang ada polisi lainya tetapi kabur galo, bahkan pelaku mengejar polisi hingga ke seberang jalan,\" jelas salah seorang warga tersebut. Kapolda Bengkulu Brigjend AJ Benny Mokalu SH MH, kepada wartawan membenarkan telah terjadi aksi premanisme di pos lalu lintas yang berada di Jalan Suprapto tersebut. Dijelaskan Kapolda, anggota polisi yang terkapar tersebut mengalami luka di bagian kepala belakang sehingga mendapat 15 jahitan dan saat ini perawatannya sudah di pindah dari RS Raflesia ke RS Bhayangkara. \"Korban Bripka Holowan Sutinjak, perkaranya berawal dari warga yang ditegur oleh korban karena melanggar peraturan, warga tersebut menghubungi keluarganya dan terjadilah keributan tersebut,\" jelas Kapolda usai menjenguk korban di RS Raflesia kemarin (4/8). Dari pengamatan BE di lapangan, hingga sekitar pukul 17.00 WIB, ratusan warga masih memadati TKP (Tempat Kejadian Perkara) menyaksikan sisa-sisa aksi premanisme oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: