Buat Mereka Tersenyum
Pecinta Anak Yatim dan Dhuafa TIDAK sedikit Anak-anak Yatim & Dhuafa yang tidak tersentuh dan terbantu oleh lembaga-lembaga sosial yang ada. Meskipun hangatan pelukan sang Ibu dan keluarga lebih baik bagi mereka, kebaikan hidup belum berpihak kepada mereka. Untuk itulah “PAY dan DoIT” ada dengan segala keterbatasannya mencoba untuk berbagi kebaikan dengan mereka.
==================================================================
IYUD DWI MURSITO Kota Bengkulu ================================================================== ANDREAN (7) anak Panti Yayasan Swasta Mandiri, tersenyum sumringah, saat mendapat undangan berbuka bersama. Dia sangat yakin, ketika menerima undangan itu, dia berfikir tidak hanya bisa makan enak, tetapi biasanya juga akan mendapat bingkisan dari penyelenggara. Bulan ramadhan, benar-benar menjadi bulan berkah baginya, karena banyak dermawan memberikan memberikan santuanan pada dirinya. \"Senang makan enak dan dapat bantuan,\" ujar Andrean, saat menghadiri undangan buka bersama anak yatim dengan Pay dan DoIT di Kantor Yayasan Safir (Rumah Basri Muhammad), kemarin. Dia sebenarnya ingin cepat mandiri, tapi usianya masih sangat kecil. Sehingga waltu perjuangannya masih panjang. Beruntung masih bisa menikmati sekolah dengan beasiswa dan bantuan pengasuh panti, meskipun dengan kondisi keterbatasan. Hal yang sama juga dirasakan oleh ratusan anak yatim dan piatu lainnya yang ada di Bengkulu, yang membutuhkan kepedulian pada dermawan semua. Tidak sedikit anak-anak tatim dan dhuafa yang tidak tersentuh dan terbantu oleh lembaga-lembaga sosial yang ada. Meskipun kehangatan pelukan sang Ibu dankeluarga lebih baik bagi mereka, kebaikan hidup belum berpihak kepada mereka. Untuk itulah “PAY dan DoIT ada dengan segala keterbatasannya mencoba tuk berbagi kebaikan dengan mereka. Ustad H Dani Hamdani, menjelaskan Islam telah mendorong pemeluknya agar memiliki akhlak mulia. Salah satu akhlak mulia itu adalah menyantuni anak yatim. Sesungguhnya, anak yatim adalah manusia yang paling membutuhkan pertolongan dan kasih sayang. Karena ia adalah anak yang kehilangan ayahnya pada saat ia sangat membutuhkannya. Ia membutuhkan pertolongan dan kasih sayang kita, karena ia tidak mungkin mendapatkan kasih sayang ayahnya yang telah tiada. \"Jika anda melihat seseorang yang penyayang kepada anak-anak yatim dan menyantuni mereka, maka ketahuilah bahwa ia adalah seorang yang berbudi dan berakhlak mulia,\" ujarnya. Bahkan, diriwayatkan Saib bin Abdullah ketika datang kepada Rasulullah, maka Rasulullah bersabda kepadanya: “Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, laksanakan pula ia dalam masa keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim, dan berbuat baiklah kepada tetangga.” [HR. Ahmad dan Abu Dawud, Shahih Abu Dawud, Al-Albani: 4836]. Menurut Ustad Dani Hamdani, masuk surga adalah kesuksesan paling tinggi yang diraih oleh orang-orang yang beriman. Bagaimana pula dengan menemani Rasulullah didalamnya? Itu adalah derajat yang akan diraih oleh orang-orang yang menyantuni anak yatim. Karema Rasulullah bersabda: “Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini”, Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya.[HR. Bukhari]. Sebab itu, Orang yang mencintai anak yatim, ia bisa menjadi sahabat Rasulullah di surga. Di akhirat, tidak ada kedudukan yang lebih utama dari itu.” Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Isyarat ini cukup untuk menegaskan kedekatan kedudukan pemberi santunan kepada anak yatim dan kedudukan Nabi, karena tidak ada jari yang memisahkan jari telunjuk dengan jari tengah.” Sebab itu, ketika ada yang meminta, maka janganlah marah. Berarti dianggap mampu. Karena orang memberi lebih baik dari pada orang yang meminta. \"Jangan sampai Allah SWT membaliknya, orang yang harusnya memberi, dimiskinkan menjadi orang yang meminta,\" katanya. Sedangkan anak-anak yatim agar bekerja keras dengan belajar sungguh-sungguh, sehingga kedepan bisa menjadi orang lebih mampu, sebaliknya peduli kepada orang-orang yang membutuhkan. \"Kita berharap anak-anak (Yatim) kedepan menjadi lebih mandiri diusianya yang lebih matang,\" ujarnya. Pay dan Do IT (Peduli Anak Yatim dan Doeafa Indonesia tercinta) hadir di Bengkulu, untuk membuat mereka pada anak yatim dan Dhuafa tersenyum. Anak-anak Yatim dan Dhuafa merupakan anugrah Allah SWT buat kita sebagai wasilah untuk bisa dekat kepada-Nya. \"Atas dasar itulah “PAY dan DoIT, sebagai wasilah antara para Dermawan dengan mereka yang masih ‘tertawan’ oleh keterbatasan yang dimiliki, Anak Yatim & Dhuafa,\" ujar seorang Penggiat Pay dan DoIT Bengkulu, Tita Lovenia, saat menggelar buka bersama dengan 114 anak yatim se-Kota Bengkulu. Pay dan DO It Bengkulu menggandeng Hijabers Bengkulu, serta dermawan seperti Basri Muhammad, Dani Hamdani, Hj Sefty Yuslinah, Hj Nurul Fadilah, ikut berbagi dan memberikan pehatian kepada anak yatim di Bengkulu. Tokoh Bengkulu Basri Muhammad,juga memberikan beaiswa kepada anak yatim berupa tabungan hingga usia Sekolah Menengah Atas (SMA) anak-anak yatim tersebut. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: