Presiden Bimbang, Indonesia Masuk Daftar Negara Gagal

Presiden Bimbang, Indonesia Masuk Daftar Negara Gagal

\"\"JAKARTA - Politisi Golkar, Bambang Soesatyo mengungkapkan saat ini nama negara Indonesia terdaftar dalam Indeks Negara Gagal atau Failed States Indeks (FSI) di dunia. Indonesia menempati urutan ke 63 dari 177 negara.
\"Dalam indeks itu, makin kecil sebuah peringkat negara, maka semakin gagal negara tersebut,\" ujar Bambang sebelum acara peluncuran bukunya \"Republik Galau, Presiden Bimbang, Negara Terancam Gagal\" di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Menteng, Minggu (21/10). Rapor FSI ini, tuturnya, menempatkan Indonesia tidak lebih baik dari Singapura, Brunei Darusallam, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Posisi Indonesia hanya di atas negara seperti Myanmar, Kamboja, Laos, Filipina dan Timor Leste. Indeks ini, kata, Bambang dirilis oleh Fund for Peace, organisasi penelitian dan pendidikan non profit yang bermarkas di Washington DC. Organisasi ini membuat indikator negara gagal berdasarkan aspek sosial, ekonomis, dan politik-militer. Indikator secara sosial dilihat dari tekanan demografis, pergerakan besar-besaran pengungsi, warisan dendam dan keluhan kelompok tertentu, dan pelarian warga negara yang kronis dan berkelanjutan. Sementara itu, indikator ekonomi diukur dari pembangunan ekonomi yang tidak merata dan penurunan ekonomi yang tidak tajam. Untuk indikator dari sudut pandang politik-militer, terlihat dari adanya kriminalisasi atau dilegitimasi negara seperti korupsi endemik dan resistensi terhadap transparansi, akuntabilitas dan representasi politik. Selain itu adanya penurunan pelayanan publik, pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang luas, aparatur keamanan sebagai \"negara dalam negara\", kemunculan elit faksional dan intervensi negara atau faktor eksternal. \"Indeks ini diklasifikasikan dalam empat tingkatan yaitu alert, warning, moderate dan sustainable. Kita berada pada posisi warning dan in danger,\" tegas Bambang. Oleh karena indeks itu, Bambang meminta Pemerintah mengkoreksi kembali kebijakan dan menegakkan kembali keadilan untuk rakyat sehingga lepas dari kegagalan negara. \"Di saat peringatan tiga tahun pemerintahan SBY-Boediono yang dilantik 20 Oktober 2009, saya ingin kembali mengingatkan adanya indeks yang secara nyata menunjukkan Indonesia termasuk negara gagal,\" pungkas Bambang.(flo/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: