Mendikbud Pilih Ridwan Nurazi
BENGKULU, BE - Teka-teki siapa rektor Universitas Bengkulu (Unib) periode 2013-2017 terjawab sudah. Dekan Fakultas Ekonomi Unib, Dr Ridwan Nurazi SE MSc Akt ditetapkan sebagai calon terpilih setelah mengantongi 32 suara pada acara pemilihan yang berlangsung di ruang rapat tiga gedung Rektorat Unib. Ridwan akan menggantikan Prof Ir Zainal Muktamar MSc PhD yang telah dua periode menjabat. Dalam penghitungan akhir, Ridwan Nurazi, perolehan suaranya jauh lebih tinggi dibanding dua pesaingnya yakni, Prof Sudarwan Danim dengan 12 suara dan Dr Herlambang dengan 5 suara. Kemenangan Ridwan tak lepas peranan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh yang mendukungnya dengan 35 persen atau 18 suara. Pemilihan Rektor digelar sekitar satu jam. Dimulai pukul 10.30 Wib hingga 11.30 Wib dalam Rapat Paripurna Tertutup Senat Unib bersama Mendikbud M Nuh yang diwakili Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Litabmas) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud, Prof Dr Agus Subekti MSc PhD. Rapat dipimpin Ketua Senat Unib Prof Dr Ir Widodo MSc didampingi Sekretaris Senat Prof Dr Herawan Sauni MHum dan Rektor Unib Prof Ir Zainal Muktamar MSc PhD. Ketua Panitia Pemilihan Rektor, Prof. Kamaludin menjelaskan, pada pemilihan ini, Mendikbud memberikan kuasa kepada Direktur Litabmas Dikti Prof Dr Agus Subekti MSc PhD untuk memberikan hak suara 35 persen atau disamakan dengan 18 suara. Dengan demikian, jumlah suara pada Pilrek kali ini adalah 52 suara, terdiri dari 18 suara menteri dan 34 suara anggota senat. Namun suara senat berkurang 3 suara. Ini lantaran 2 senat menjadi kandidat yakni Ridwan Nurazi dan Herlambang. Sedangkan satu suara senat tidak hadir atas nama Prof. Sigit Nugroho. \"Sehingga suara sah pada pemilihan ini adalah 31 suara senat ditambah 18 suara menteri, total 49 suara,” papar Prof. Kamaludin. Sementara itu Humas Unib, Suharyanto kepada media menuturkan, berdasarkan pemantauan timnya, Pilrek berlangsung tertib, aman dan sukses. Tahap demi tahap acara berlangsung lancar, tanpa hambatan berarti. Dimana pencoblosan dilakukan dalam bilik suara, dan suara sah apabila pencoblosan tidak lebih dari satu kali pada gambar kandidat. Pencoblosan pertama dilakukan perwakilan Kemendikbud Prof. Agus Subekti, diikuti Ketua dan Sekretaris Senat Unib, Rektor Unib Prof. Zainal Muktamar, para Wakil Rektor, Dekan dan anggota senat lainnya. Selanjutnya, prosesi pelantikan akan berlangsung pada Oktober oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. \"Rektor akan dilantik bersama rektor universitas lain yang saat ini juga dalam proses pemilihan rektor baru,\" tukasnya. Di sisi lain Rektor Unib terpilih, Dr Ridwan Nurazi SE MSc Akt terlihat sumringah setelah namanya memperoleh suara tertinggi. Kepada media ia mengaku mengetahui dirinya mendapat suara unggul setelah diumumkan oleh panitia. \"Kami diberitahu jumlah suara setelah diumumkan oleh panitia. Saya mendapatkan sebanyak 32 suara dari 49 pemegang hak suara,\" katanya. Ia akan melanjutkan program prioritas yang telah dicanangkan rektor sebelumnya yakni mewujdukan Universitas Bengkulu berkelas dunia terwujud. Ridwan pun menyebutkan alasan ketertarikan dirinya untuk mencalonkan diri menjadi rektor dikarenakan dirinya melihat beberapa celah yang harus diperbaiki untuk mewujudkan visi dan misi jangka panjang Unib. Setelah terpilih menjadi Rektor ini, berjanji akan melakukan penguatan kelembagaan dan melaksanakan program-program prioritas untuk menjadikan sebagai universitas berkelas dunia. \"Salah satu hal pokok adalah penguatan lembaga, dan mewujudkan cita-cita Unib menjadi universitas berkelas dunia terwujud,\" terangnya. Terhitung masa jabatannya menjadi rektor, ia akan memperkuat kelembagaan Universitas Bengkulu dengan memperkuat seluruh program studi dan fakultas di universitas tersebut dari berbagai sisi. \"Biasanya untuk mengakomodasi kebutuhan program studi dan fakultas untuk memperkuat kelembagaan dari semua sisi kan menunggu anggaran baru di setiap akhir tahun. Nah sekarang dengan Badan Layanan Umum (BLU) akan dapat memberikan fleksibilitas kepada badan keuangan. Jadi kapan fakultas membutuhkan nanti bisa diakomodasi, dan tidak lagi menunggu, dengan demikian kita bisa melakukan percepatan penguatan lembaga,\" kata dia. Masih dikatakanya, setelah penguatan kelembagaan terwujud, barulah Unib bisa bersaing baik di regional, nasional maupun internasional. Target awal kita setelah penguatan, setidaknya bisa bersaing di tingkat ASEAN. Disingung soal perombakan kabinet, Ridwan enggan terburu-buru untuk menggantikan susunan struktur yang telah ada. Mereka ini akan tetap dilibatkan, kemudian akan dilaksanakan setelah mengevaluasi kinerja yang lama. \"Wakil rektor itukan masa jabatannya baru habis bulan Desember nanti. Saya tidak akan lakukan terburu-buru menggantikanya, tetapi kita lihat dulu kinerja semuanya,\" imbuhnya.(247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: