Kriminal Tinggi, PM Razia
BENGKULU, BE- Tingginya angka kriminalitas yang terjadi di Bengkulu akhir-akhir ini, mendapat perhatian dari Polisi Militer (PM). Perhatian itu ditunjukkan oleh PM dengan melakukan razia dibeberapa titik jalan di Kota Bengkulu, kemarin. \"Sekarang ini aksi kriminal di Bengkulu sangat tinggi. Bahkan berdasarkan informasi yang kita dapat ada dari pelaku kriminal tersebut menggunakan senjata api. Sebagai mana yang kita ketahui yang boleh menggunakan senjata api hanya polisi dan TNI. Jadi kita turun ke lapangan melakukan razia,\" ungkap Dandenpom II/1 Bengkulu, Mayor CPM MR Jabar SH. Razia itu bagian dari operasi dengan Sandi Cakra Bhakti Lembing. Operasi yang mereka lakukan tersebut sebulannya dilakukan sebanyak 13 kali, baik berupa patroli maupun razia. \"Dengan adanya razia ini kita berharap dapat menekan angka kriminalitas yang ada di Bengkulu ini,\" tambah Jabar. Razia itu digelar di 2 titik, yaitu di Jalan S Parman Kota Bengkulu dan Jalan Pariwisata Pantai Panjang. Razia ini melibatkan PM AD (Angkatan Darat) juga melibatkan PM AL (Angkatan Laut) dan Propam Polda Bengkulu. Razia tersebut selain untuk mengantisipasi kejahatan juga bertujuan untuk penegakan ketertiban lalu lintas baik Anggota TNI maupun masyarakat sipil. Dalam razia tersebut tim gabungan beberapa kali menertibkan atribut TNI yang dipakai oleh masyarakat sipil seperti stiker. Juga ditemukan masyarakat sipil tidak menggunakan helm. Pelanggar ini diberi teguran untuk melengkapi kelengkapan berkendaranya. Masyarakat yang tidak menggunakan helm tersebut juga dihukum mendorong motornya samapi melewati batas lokasi razia. Bahkan ada yang dihukum Push Up karena tidak menggunakan helm dan berusaha kaburr dari razia. Terkait masalah stiker TNI yang banyak dipasang dikendaraan tersebut, Dandempom mengatakan itu bukan hanya masyarakat yang tidak boleh memasang stiker namun Anggota TNI juga tidak boleh menggunakannya. Karena stiker tersebut bukan bagian dari TNI, namun hanya dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk urusan bisnis dengan mengunakan Corp TNI tertentu. \"Stiker yang banyak ditempel di kendaraan tersebut, bukan bagian dari atribut TNI. Namun ulah oknum yang tidak betanggung jawab yang ingin memanfaatkan dari segi bisnis,\" tutup Jabar.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: