Bupati dan MUI Pantau Suluk
CURUP UTARA, BE - Bupati Rejang Lebong (RL) H Suherman SE MM sekitar pukul 10.30 WIB, Sabtu (20/07) mengunjungi gedung yang menjadi lokasi suluk jemaah pengajian ilmu tasawwuf Thoreqat Naqsyabandiyah di Desa Suka Datang Kecamatan Curup Utara. Didampingi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten RL H. Damanhuri Anuwar, serta sejumlah tim medis dari Dinas Kesehatan, orang nomor satu di RL itu melakukan peninjauan kelambu yang digunakan para jemaah suluk untuk berzikir, aula gedung serta ruang kesehatan yang disiapkan penyelenggara suluk. \"Mungkin gedung ini memang perlu fentilasi udara yang baik, agar jemaah tidak sumpek dan sesak nafas. Selain itu ketersediaan air harus cukup, karena jemaah yang meninggal umumnya karena dehidrasi atau kekuranga cairan,\" tutur Bupati kepada wakil ketua Thoreqat Naqsyabandiyah M. Edi yang ikut mendampingi kunjungan tersebut. Bupati juga mengingatkan penyelenggara agar lebih selektif dalam menerima KIR dokter para calon jemaah, sebelum diizinkan untuk ikut dalam kegiatan suluk. \"Zikir itu harus dilakukan dengan kondisi tubuh yang baik dan sehat, kalau sakit nanti akan bahaya, ada yang meninggal atau sebagainya. Saya harapkan betul ini untuk tidak terjadi kembali,\" pinta Bupati. Menanggapi ajaran pengajian ilmu tasawwuf Thoreqat Naqsyabandiyah, Bupati menegaskan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan ibadah dan keyakinan. \"Selagi tidak bertentangan dengan ajaran dan syariat Islam pemerintah akan dukung, namun kalau sudah menyimpang jelas harus diingatkan,\" kata Bupati. Tahun sebelumnya pemerintah pernah mewacanakan lokasi suluk pengajian tasawwuf Thoreqat Naqsyabandiyah dijadikan salah satu lokasi kunjungan wisata rohani. Karena pusat kegiatan yang berlangsung di Desa Suka Datang tersebut diikuti sejumlah perserta dari berbagai daerah di Indonesia. \"Kita pernah bahas ini dengan muspida agar dijadikan lokasi wisata rohani dengan pelayanan yang baik sehingga nyaman diikuti, dan tidak ada yang meninggal lagi. Kita bisa membebaskan lahan untuk itu, namun lagi-lagi semuanya tergantung anggaran, dan kita harapkan ada dukungan dari DPRD,\" tegas Bupati. Sementara itu, Ketua MUI menambahkan pihaknya terus mengawasi kegiatan Thoreqat Naqsyabandiyah yang berlangsung di Desa Suka Datang. Termasuk soal pengaduan mantan jemaah suluk yang melaporkan tida ada kegiatan taraweh di gedung Thoreqat Naqsyabandiyah. \"Sebenarnya taraweh itu sunnah, namun sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk mengerjakan di bulan Ramadhan. Kami hal ini akan kami pelajari lagi, termasuk untuk terus menekankan dilakukan sholat taraweh, dan sholat Jum\'at,\" tegas Damanhuri. Dibagian lain, Wakil Ketua Thoreqat Naqsyabandiyah M Edi sebelumnya menegaskan telah melaksanakan taraweh bagi para jemaah suluk. \"Mereka ada yang ikut taraweh di Masjid masyarakat, ada yang di dalam gedung, hanya saja memang sebagian dilakukan dalam kondisi berbeda,\" tutup Edi. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: