BSM Tidak Boleh Dipotong

BSM Tidak Boleh Dipotong

BENGKULU, BE - Siswa-siswa di Kota Bengkulu bakal kembali mendapatkan Bantuan Siswa Miskin (BSM). Bantuan senilai Rp 360 ribu persiswa untuk setahun itu dikucurkan dari dana APBN. Mirisnya beredar kabar ada ulah oknum yang coba memotong dana tersebut dengan mendatangi sekolah. Seperti yang terjadi di SDN 4 dan SDN 7 Kota Bengkulu. Ditemui BE, Kepala SDN 4 Kota Bengkulu, Eli Dahliani SPd mengatakan dirinya mengaku kecolongan telah mengeluarkan surat pengantar ke 8 siswanya yang merupakan penerima BSM. Ternyata surat pengantar itu untuk mencairkan bantuan tersebut. \"Saya awalnya berpikiran positif, karena orang tua ingin meminta surat pengantar ke kantor pos. Saya buatkan. Saya pikir anak-anak ini mendapatkan bantuan lain selain dari BSM,\" jelasnya. Kecurigaan itu datang, ada oknum yang datang meminta sekolah mengubah nama di surat pengantar yang memuat nama siswa Alasannya, kantor pos tidak mau mencairkan bantuan ini karena namanya tidak sesuai dengan daftar penerima. Mendengar alasan itu, Eli pun langsung berkoordinasi dengan Kasi SD didispendik Kota Bengkulu. \"Dari ibu Yana (Kasi SD Dispendik,red) memberitahukan untuk tidak mengeluarkan surat pengantar lagi. Karena beliau sudah mendapatkan informasi dari SDN 26 ada oknum yang coba memanfaatkan bantuan tersebut,\" terangnya. Di sisi lain, rencananya, hari ini (20/7) pihaknya akan mengundang 26 orang penerima BSM untuk dimintai keterangan terkait hal itu. Karena berdasarkan informasi dari salah satu siswanya yang merupakan siswa penerima. Setelah mengantarkan dia ke Kantor Pos, oknum itu langsung meminta jatah uang jerih payahnya sebesar 125 ribu. Lain halnya di SDN 7 Kelurahan Bajak, Elinarti SPd. Anehnya di sekolah ini, orang tua menerima BSM itu sudah tahu kalau anaknya menjadi salah satu penerima. Elinarti pun memerintahkan staffnya untuk membuat surat tersebut. Berdasarkan info yang diperolehnya, ada bantuan dari kelurahan untuk siswa miskin. Selang sehari kemudian, Elinarti menerima surat penyaluran BSM SD tahap 2 dari kantor POS. \"Sampai saat ini saya tidak tahu ada pemotongan apa tidak, karena belum ada orang tua yang datang mengadukannya,\" jelasnya singkat. Sementara itu Wakil Walikota Bengkulu Ir Patriana Sosialinda menegaskan bantuan tersebut tidak boleh dipotong. Ia juga memerintahkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Bengkulu dan Inspektorat untuk menelusurinya. \"Dispendik telah diintruksikan untuk melakukan penelusuran. Ini untuk memastikan kebenarannya,\" katanya. Informasi yang dihimpun koran ini di lapangan masalah ini pun coba diselesaikan secara kekeluargaan. Adapun dana yang terlanjur dipotong mulai dikembalikan.(247/128)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: