WHO Serukan Pembatasan Jemaah Haji
Pertemuan darurat WHO itu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dampak potensial penyebaran coronavirus dari kegiatan musim haji tahunan pada Oktober mendatang, ketika jutaan orang akan menuju ke dua situs suci Islam di Mekkah dan Madinah. Proses ritual itu dikhawatirkanbakal menjadi sarana penyebaran MERS-CoV ke seluruh dunia. \"Ini adalah keputusan komite dalam situasi darurat,\" kata Keiji Fukuda, selaku Asisten Dirjen WHO untuk urusan Keamanan Kesehatan dan Lingkungan seperti dikutip AFP, Kamis (18/7).. Karenanya WHO mengingatkan perlunya kewaspadaan dan pemantauan pola infeksi saluran pernafasan yang tidak biasa, terutama bagi pasien yang sebelumnya berkunjung ke Timur Tengah. WHO juga akan membantu negara-negara dalam meningkatkan pengawasan, kapasitas laboratorium dan menginformasikan ke publik tentang cara mengurangi risiko infeksi. \"Kami mengakui ini adalah risiko dan ada langkah-langkah tertentu bagi individu dan perlu antisipasi dari pemerintah masing-masing, misalnya untuk orang yang memiliki kondisi medis yang serius,\" lanjutnya. Sabtu pekan lalu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mendesak orang tua dan penderita sakit kronis, anak-anak dan wanita hamil, untuk menunda keberangkatan ibadah haji. Pada 7 Juli lalu, Kementerian Kesehatan di negeri kerajaan itu menyatakan bahwa dua orang meninggal akibat coronavirus yang mirip dengan penyakit SARS. Seorang anak berusia dua tahun meninggal di Jeddah. Seorang pria 53 tahun meninggal di Provinsi Timur di mana wabah telah terkonsentrasi. Tercatat sudah 38 orang meninggal akibat virus yang muncul menjelang Ramadhan itu. Sedangkan tiga orang telah terinfeksi virus yang belum ada obatnya itu sehingga jumlah kasus yang dikonfirmasi di Arab Saudi sudah mencapai 65 penderita.(esy/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: