Jumlah Pria Perokok Indonesia, Teratas di Dunia

Jumlah Pria Perokok Indonesia, Teratas di Dunia

\"\"Lelaki Indonesia menduduki rekor sebagai nomor satu dalam jumlah perokok, dengan dua dari tiga di antara mereka merokok. Sebuah survei  menemukan bahwa 67 persen dari seluruh lelaki di atas 15 tahun, telah merokok. “Kami telah gagal melindungi masyarakat kami. Kami telah dikalahkan oleh industri tembakau. Kami tidak menginginkannya, kami tidak bisa menerima ini karena tugas kami adalah melindungi orang-orang dari rokok,” kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. Lebih dari 8000 orang berpartisipasi di penelitian ini tahun lalu, yang merupakan bagian dari rangkaian survei global yang diadakan di 15 negara dengan penggunaan tembakau yang cukup berat dan didukung oleh World Health Organization dan Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit dari Amerika Serikat. Penelitian ini juga menemukan tingginya orang Indonesia menjadi perokok pasif di rumah, kantor, dan tempat-tempat publik. Mboi mengatakan ia secara khusus telah diperingatkan bahwa hampir 80 persen orang Indonesia terpapar asap rokok di rumah. “Bagaimana bisa jumlah orangtua yang merokok di rumah sementara ada anaknya di situ, sangat tinggi? Ini berarti ada kerusakan pada paru-paru anak, baik yang sengaja maupun tidak. Sebagai menteri kesehatan, saya malu membiarkan kondisi ini terus berlanjut,” ujarnya. Indonesia telah lama dikritik atas kurangnya kontrol terhadap penggunaan tembakau. Kebanyakan lelaki Indonesia mengonsumsi jenir rokok kretek, namun label-label seperti Marlboro, yang diproduksi olah Philip Morris International dari Amerika Serikat, juga mendapatkan popularitas. Sekitar tiga persen perempuan merokok di negara ini. Regulasi kesehatan yang disetujui pada 2009 mendesak sejumlah kontrol tembakau yang lebih ketat, termasuk pelarangan iklan dan merokok di ruang publik, namun hal ini belum diimplementasikan oleh pemerintah. “Larangan ini didiamkan saja. Aku rasa jika ada persetujuan di tingkat tinggi, regulasi kesehatan telah disetujui sejak lama,” kata Mark Hurley dari Campaign for Tobacco-Free Kids yang bermarkas di Washington. Penyakit yang terkait dengan merokok membunuh setidaknya 200 ribu per tahun di Indonesia yang memiliki populasi hampir 240 juta. Sekitar seperempat anak lelaki Indonesia usia 13 hingga 15 tahun telah mengenal rokok, menurut WHO. Meski demikian survei nasional terbaru hanya meneliti rokok di antara kaum dewasa. Industri tembakau di Indonesia mempekerjakan jutaan orang di negara penghasil rokok terbesar kelima di dunia. Sekitar enam persen penghasian pemerintah datang dari pajak rokok dan lobi kuat dari industri rokok berhasil memblokir usaha regulasi sebelumnya, termasuk gerakan melarang iklan di TV. Survey konsumsi rokok ini melibatkan juga negara Bangladesh, Brazil, China, Mesir, India, meksiko, Filipina, Polandia, Rusia, Thailand, Turki, Ukraina, Uruguay, dan Vietnam.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: